Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan siber pada ponsel Android mengalami peningkatan cukup pesat. Peningkatan sepanjang paruh pertama tahun 2025 mencapai hampir 50% dibandingkan tahun lalu.
Laporan Kaspersky menyebutkan serangan pada periode Januari-Juni 2025 mencapai 22,8 juta serangan. Jumlah itu melonjak 48% dari paruh kedua tahun 2024 yang mencapai 15,4 juta.
Sementara dibandingkan enam bulan pertama tahun lalu meningkat 29%. Saat itu, serangan mencapai 17,7 juta.
Sejumlah ancaman yang dideteksi Kaspersky tahun ini seperti SparkCat, SparkKitty dan Triada. Selain itu ada juga ancaman dari konten dewasa yang disisipkan serangan DDoS serta aplikasi VPN pencegat kode masuk.
Ancaman lain adalah munculnya aplikasi berbahaya, yakni penipuan Fakemoney, trojan perbankan dan malware bawaan. Fakemoney sendiri merupakan aplikasi agar korban percaya telah mendapatkan uang atau hadiah melalui aktivitas tertentu, sebenarnya adalah untuk mencuri informasi dan tidak ada hadiah sama sekali.
Trojan mobile banking juga terdeksi mengalami peningkatan pesat. Dari paruh pertama tahun 2025 mencapai 91.493 serangan atau meningkat dua kali dari paruh kedua tahun lalu (43.082) dan H1-2024 (24,748).
Pimpinan Tim Analis Malware Kaspersky, Anton Kivva mengatakan serangan juga terjadi pada App Store. Malware menyusup ke App Store dan menemukan cara untuk melewati keamanan yang kuat.
"Paruh pertama tahun 2025 menunjukkan lonjakan serangan malware Android dibandingkan tahun 2024. Terdapat berbagai vektor serangan, dan aplikasi sideloading dari toko aplikasi luar adalah salah satunya. Inisiatif Google baru-baru ini untuk memverifikasi pengembang, bahkan untuk aplikasi sideloading, merupakan upaya untuk melawan penyebaran malware melalui berkas APK di luar toko aplikasi resmi. Namun, langkah ini bukanlah solusi instan. Malware terus menyusup bahkan ke Google Play Store, tempat verifikasi pengembang telah lama berlaku," kata Kivva dalam keterangan resminya, dikutip Senin (8/9/2025).
"Malware juga menyusup ke App Store Apple. Penyerang kemungkinan akan menemukan cara untuk melewati verifikasi, yang menggarisbawahi pentingnya untuk menggabungkan solusi keamanan yang kuat, sumber aplikasi yang cermat, dan pembaruan OS secara berkala agar tetap terdepan dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang," dia menambahkan.
Untuk mencegah dari ancaman-ancaman tersebut, berikut tips yang bisa dilakukan:
1. Hanya mengunduh (download) dari toko aplikasi resmi, misalnya App Store dan Play Store
2. Periksa ulasan aplikasi, gunakan link dari situs resmi dan instal software keamanan yang kuat untuk mendeteksi dan memblokir aktivitas berbahaya
3. Periksa izin aplikasi dan pertimbangkan sebelum memebrikan izin khususnya yang berisiko tinggi
4. Perbarui sistem operasi dan aplikasi
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 394.000 Laptop Diserang Malware Kuras Rekening, RI Bisa Kena