Mau Jadi Tambang Tembaga Terbesar Ketiga di RI, MDKA Rogoh Rp25 T

2 hours ago 2

Banyuwangi, CNBC Indonesia — PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyiapkan investasi hingga US$1,5 miliar atau sekitar Rp25,05 triliun (kurs Rp 16.700) untuk mengembangkan proyek tambang tembaga bawah tanah di Tujuh Bukit Operation, Banyuwangi, Jawa Timur. Proyek ini digadang bakal menjadikan MDKA sebagai tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia.

General Manager Communications Merdeka Copper Gold Tom Malik menjelaskan, tambang tersebut ditargetkan memproduksi sekitar 115.000 hingga 120.000 ton tembaga per tahun. Dengan kapasitas itu, kontribusinya dapat bertambah sekitar 10%-15% terhadap total produksi tembaga nasional.

Sebagai perbandingan, tambang Freeport saat ini memproduksi sekitar 800.000 ton tembaga per tahun. Sementara tambang Batu Hijau milik Amman Mineral memproduksi sekitar 300.000 ton.

"Kalau proyek ini mulai beroperasi, kami akan menjadi tambang tembaga terbesar ketiga di Indonesia," kata Tom ditemui wartawan di Banyuwangi, Jumat, (7/11/2025).

Sejak 2018, MDKA telah membangun terowongan bawah tanah hingga mencapai kedalaman hampir 100 meter di bawah permukaan laut untuk melakukan eksplorasi lanjutan. Dari aktivitas itu, perusahaan telah menghabiskan sekitar US$200

"Jadi, tambang yang sangat potensial. Tapi juga tidak simple dan butuh investasi yang besar. Dari hasil feasibility study, perkiraan buat pengembangan tambang bawah tanahnya dan processing sampai ke konsentrat saja diperkirakan antara US$1 miliar sampai US$1,5 miliar," kata Tom.

Manager Area Tambang Bawah Tanah Tujuh Bukit BSI, Toddy Samuel, menjelaskan pengembangan proyek saat ini telah mencapai pembangunan terowongan sepanjang 1,8 kilometer dengan kedalaman hampir 100 meter di bawah permukaan laut. Tambang tembaga ini pun diharap bisa memulai konstruksi tahun depan.

"Memang kita rencanakan harusnya bisa tahun depannya gitu. Tapi situasinya kita lihat nanti, apakah dari ekonomi atau dari mana kita lihat," kata Toddy ditemui di site, Sabtu, (8/11/2025).

Sebagai informasi saja, Indonesia mengambil peran besar di industri tembaga di dunia. Harga tembaga atau copper kontrak 3 bulan di London Metal Exchange (LME) melambung hingga menembus level psikologisnya US$10.000/ton. Lonjakan harga disebabkan oleh gangguan pasokan di Indonesia.

Melansir dari data LME, pada penutupan perdagangan Rabu (24/9/2025), harga kontrak berjangka tembaga 3 bulan tercatat terbang hingga 3,63% ke US$10.336/ton atau sekitar Rp 173 juta (US$1=Rp 16.735) , sekaligus menjadikannya level tertinggi sejak Juli 2025

Bila dihitung per pon, merujuk Refinitiv, harga tembaga menembus US$4,82 per pon pada hari ini Kamis (25/9/2025) atau setara dengan US$10.629 per ton.

Dikutip Tadingeconomic, kenaikan harga melanjutkan reli sesi sebelumnya setelah Freeport-McMoRan menyatakan force majeure atas produksi dari tambang Grasberg di Indonesia, sumber tembaga terbesar kedua di dunia.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Perkuat Bisnis, Bumi Resources (BUMI) Siap Akuisisi Wolfram

Read Entire Article
| | | |