Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menegaskan campak adalah penyakit paling menular di dunia, bahkan jauh lebih menular dibandingkan COVID-19. Ia menyebut tingkat penularan campak bisa mencapai 18 kali lipat dari satu kasus.
"Campak itu penyakit paling menular. Kalau COVID-19 dulu satu orang bisa menularkan ke 2 atau 3 orang, campak ini satu orang bisa menulari hingga 18 orang," kata Budi saat meninjau penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) campak di Sumenep, Jawa Timur belum lama ini, dikutip website resmi Kemenkes, Rabu (10/9/2025).
Menkes menjelaskan meskipun campak sangat menular, vaksin yang tersedia terbukti efektif mencegah penularan. Menurutnya, jika divaksinasi, pasti tidak akan kena penyakit campak lagi.
Karena itu, pemerintah menekankan imunisasi massal sebagai langkah utama menghadapi wabah. Budi menargetkan sekitar 70 ribu anak di Sumenep bisa mendapatkan vaksin campak dalam dua minggu.
"Kalau dua minggu selesai, indikasi campak akan langsung menurun drastis," tegasnya.
Pemerintah juga sudah menyiapkan stok vaksin yang cukup. Terdapat 11 ribu vial yang rata-rata dapat dipakai untuk delapan orang, sehingga cukup untuk 80 ribu anak.
Budi mengingatkan campak bukan sekadar penyakit menular biasa, tapi juga bisa menyebabkan kematian dengan tingkat fatalitas tinggi. Ia menyesalkan beredarnya hoaks soal imunisasi yang membuat sebagian masyarakat enggan divaksinasi.
"Banyak berita WhatsApp yang menyebarkan jangan imunisasi, jangan vaksinasi. Itu sangat berbahaya. Sampai ada 20 anak meninggal hanya gara-gara masyarakat diteror berita-berita itu," katanya.
Menkes mengajak masyarakat tidak termakan informasi menyesatkan dan segera membawa anak-anak untuk imunisasi. "Kalau ada outbreak, tindakan nomor satu adalah imunisasi," tegas Budi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkes: TBC Sebabkan 2 Kematian Setiap 5 Menit, Kenali Gejalanya