Jakarta -
Menikah di tengah bencana membuat pengantin ini punya cara yang lebih mulia untuk memanfaatkan kendurinya. Warga terdampak banjir menjadi sasaran berbaginya.
Banyak kepercayaan yang menyebut bahwa ketika menikah, sepasang kekasih akan diberi ujian yang tak terduga. Baik dari sikap pasangan, calon mertua, hingga keadaan lingkungan yang berubah tanpa dapat diprediksi dengan baik.
Seperti kisah sepasang pengantin ini yang harus melangsungkan pernikahan dengan kondisi sangat terbatas. Akibat banjir yang melanda, pesta mereka berujung tak bisa dilakukan sebagaimana mestinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hebatnya, pasangan ini tidak melihat hal tersebut sebagai musibah. Melainkan ada kesempatan untuk berbagi yang dilakukan untuk memanfaatkan makanan kenduri yang akhirnya tak sempat dinikmati tamu.
Baca juga: Gurih Hangat! 5 Soto Tangkar di Jakarta, Ada yang Eksis Sejak 1946
Gegara tedampak banjir, pengantin ini punya cara unik untuk melangsungkan pesta pernikahannya. Foto: Says
Mohamed Khairie dan Nur Izzatul dilaporkan oleh Says (2/11) melangsungkan pernikahan di tengah bencana banjir yang melanda. Pengantin asal Kampung Hutan Kandis, Alor Setar, Kedah, Malaysia awalnya mengundang tamu sebanyak 1.200 orang untuk menghadiri pestanya.
Biaya sekitar 20.000 Ringgit atau setara Rp 71,3 juta telah digelontorkan untuk pesta tersebut. Tetapi karena banjir yang melanda Kedah dan Kelantan, Malaysia akhirnya pasangan ini memutar otak untuk tak membuang makanan kendurinya.
Khairie dan Nur akhirnya memilih untuk membagikan makanannya sendiri. Semua makanan yang sudah disiapkan oleh katering kemudian dibungkus dan diantarkan kepada kerabat, saudara, orang-orang di sekitarnya, hingga pusat tahfiz yang terdampak banjir.
Keduanya bahkan masih mengenakan busana pengantinnya. Khairie tampak memegangi kain yang digunakan untuk menghindarinya basah sebab ikut terendam banjir.
Mereka berujung membagikan makanan dari pesta kenduri yang gagal dilaksanakan. Foto: Says
"Memang sedih jika acara pernikahan semalam diikuti dengan resepsi yang dilanda banjir tetapi rasa sudah ikhlas dan menganggapnya sebagai hari bersejarah dalam hidup kami. Saya berterima kasih kepada tamu-tamu terutama kerabat dan keluarga yang telah datang dalam perayaan pernikahan saya semalam walaupun terpaksa menaiki perahu milik penduduk," ujar Khairie.
Lebih lanjut Khairie menyebut akibat banjir itu banyak jalan menuju rumahnya sebagai tempat pelaksanaan pernikahan terputus. Artinya ia tidak bisa mengadakan acara resepsi sama sekali karena akses yang juga terbatas.
Tetapi keluarga besar dari pengantin ini tampak sudah berdamai dengan keadaan. Mereka yang mengenakan baju pesta pun tampak masih tersenyum saat foto bersama.
Beruntungnya pengantin ini lebih memilih untuk membantu banyak orang di sekitarnya dalam memanfaatkan hidangan kendurinya. Tak hanya bermanfaat bagi keluarga tetapi pernikahannya juga menolong banyak orang.
(dfl/odi)