Pabrik iPhone di China Diserang, Dampaknya Fatal

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah perusahaan perakitan asal China dikabarkan jadi korban serangan siber. Perusahaan itu disebut bekerja sama dengan Apple, namun tidak ada informasi lebih lanjut lagi soal identitas sasaran serangan.

DigiTimes melaporkan soal sasaran serangan pada pertengahan Desember lalu. Selain identitas, dampak serangan juga tidak diungkapkan dalam laporan.

Sebagai informasi, Apple bekerja sama dengan sejumlah pabrik di China untuk merakit iPhone. Sebut saja Foxconn, Wistron, hingga Pegatron.

Hanya disebutkan serangan itu berpotensi membahayakan beberapa informasi lini produksi. Termasuk bisa saja detail produk iPhone hingga metode pembuatannya, dikutip dari Apple Insider, Rabu (31/12/2025).

Laporan juga menduga serangan siber kemungkinan berdampak pada rantai pasok. Klien disebutkan khawatir soal risiko dan stabilitas pasokan di perusahaan tersebut usai serangan.

Apple Insider menuliskan tidak mengherankan perusahaan sebesar Apple jadi sasaran serangan. Dampaknya kemungkinan akan memengaruhi pasokan produk Apple.

Sebab serangan pada infrastruktur rantai pasok Apple bisa menyebabkan terhentinya produksi dan diperbaiki. Ini dilakukan sebelum akhirnya lini produksi dilakukan.

Bukan kali ini saja serangan siber terjadi pada mitra kerja Apple. Pada 2018, virus menyerang pemasok chip TSMC dan menyebabkan gangguan operasional pabrik.

Virus itu membuat kerusakan parah pada jalur produksi chip Apple. CFO TSMC Lora Ho mengatakan insiden ini jadi yang pertama menyerang jalur produksi.

Jauh sebelumnya, Foxconn juga pernah menjadi korban serangan peretasan pada 2012. Kala itu, peretas greyhat bertanggung jawab atas penyerangan.

Greyhat merilis nama pengguna dan password vendor yang terhubung. Informasi ini memungkinkan peretas melakukan pemesanan palsu.

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]