Pegadaian, BSI, Antam dan PTFI Kolaborasi Erat Dorong Bank Emas

2 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Para perusahaan pelat merah mendorong kolaborasi dalam mengembangkan layanan bisnis emas atau bullion service. Seperti diketahui, bank emas pertama di Indonesia yang dijalankan oleh PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) baru diluncurkan para akhir Februari lalu.

Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan menyebut kolaborasi antara sisi supply dan demand bullion bank. Dalam hal ini, ia menyebut kemitraan dengan para penambang emas, yakni PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT Freeport Indonesia (PTFI), dalam menciptakan ekosistem emas dari hulu ke hilir di Indonesia.

"Nah, ini yang perlu dikelola, yang benar-benar sinergi, sehingga antara demand sama supply ini berduanya klop gitu. Dan tentunya teknologi juga berperan disini untuk tanahnya ke depannya," pungkas Damar dalam konferensi pers Bullion Connect 2025 di The Gade Tower, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Komersial Antam, Handi Sutanto menyebut ruang pertumbuhan emas masih sangat besar di pasar domestik. Ia mengatakan pihaknya mendorong penyediaan emas guna mendukung hilirisasi. Menurutnya, keberadaan bullion bank menjadi pendorong pertumbuhan emas nasional.

"Tentunya bullion bank itu menjadi agregator di pasar baik pasar sekunder maupun pasar primer. Nah, singkatnya kalau untuk pertumbuhan pasti akan meningkat karena tadi semenjak bullion bank diresmikan bisnisnya pun juga kan emas di Indonesia perputaran semakin bagus. Nah, tentu itu juga akan mendorong tadi yang disebut keseimbangan supply demand nah demandnya sendiri," terang Handi.

Sementara itu, Wakil Direktur PTFI, Jenpino Ngabdi menyatakan tambang bawah tanah milik PTFI di area Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah saat kini belum dapat beroperasi karena dampak insiden longsor yang terjadi pada September 2025 kemarin. Lantas, smelter milik perusahaan di Gresik yang normalnya dapat memproduksi sekitar 50-60 ton emas per tahun, kini hanya maksimum 15 ton per tahun. Sebagian besar emas produksinya diserap oleh Antam.

Lebih lanjut, Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta mengatakan pihaknya sebagai penyelenggara fungsi intermediasi mendorong perputaran emas ke masyarakat ke masyarakat. Belum lagi, regulator yang dalam hal ini Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) telah mendorong agar bullion bank masuk ke sistem ekonomi negara sebagai penggerak.

"Jadi ini memang kemudian menjadi satu message dari presiden untuk bisa memutar perekonomian yang sementara ini di Indonesia, emas ini belum berkontribusi secara maksimal," ujar Bob.

Untuk diketahui, Pegadaian telah menghimpun emas sebanyak 129 ton hingga 31 Oktober 2025. Himpunan emas tersebut berasal dari seluruh layanan emas dan juga layanan bullion atau bullion bank yang baru berdiri delapan bulan lalu.

Sementara itu, saldo emas kelolaan BSI tembus 1,15 ton atau setara Rp 2,55 triliun hingga 30 September 2025, naik 159,78% secara tahun berjalan.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BSI Gelar Pameran Industri Halal, Danantara Ungkap Potensi Besar RI

Read Entire Article
| | | |