Jakarta -
Penjual mangga ini sengaja meninggalkan warung untuk salat. Bukannya menutup warung, ia mempersilakan pembeli untuk menimbang dan membayar mangga sendiri.
Penjual warung biasanya selalu standby menjaga warung dan tidak meninggalkan warungnya begitu saja. Jikalau harus meninggalkan warung, mereka mungkin akan menitipkan ke orang lain.
Namun, tidak dengan penjual buah mangga ini yang memberi kepercayaan penuh kepada pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir MStar.com.my (29/11/2024), penjual mangga bernama Farouk Lan menceritakannya di unggahan TikTok. Suatu hari ia ingin meninggalkan warungnya untuk salat dahulu. Namun, ia tidak menutup warung atau menitipkannya ke orang lain.
Farouk justru menulis catatan bertuliskan, "Saya mau salat, silahkan layani diri sendiri."
Catatan itu bertujuan agar pembeli yang mau membeli mangga bisa melayani diri sendiri. Tidak perlu menunggunya selesai salat, ia memberi kepercayaan sepenuhnya kepada pelanggan.
Beda dengan penjual makanan lain yang mungkin tidak akan memberi kepercayaan seperti itu ke pelanggan.
Penjual ini memberiitahu tata cara membeli, menimbang, dan membayar mangga tersebut. Foto: TikTok / Mstar
Tidak hanya menulis pemberitahuan tersebut, penjual mangga ini juga menulis tata cara kepada pelanggan yang ingin membeli mangga. Mulai dari mengambil plastik terlebih dahulu, menimbang mangga, lalu membayarnya.
"Ambil plastik, pilih dan timbang. 4 kilogram harganya RM 20 (Rp 71.261)," jelasnya dalam tulisan.
Ia juga menambahkan, jika timbangan mangganya lebih sedikit pun tak masalah. Pelanggan yang mau bayar bisa meletakkan uangnya di bawah timbangan atau ditindih di bawah buah.
Unggahan tersebut ramai disorot netizen. Sebagian besar netizen merasa kagum dengan keputusan yang dibuat penjual ini. Menurut netizen, penjual ini benar-benar memgamalkan konsep 'tawakal' dalam kehidupan sehari-hari dalam berjualan.
Jika sudah ditimbang, mangga ini bisa dibayar. Uangnya bisa diselipan di bawah timbangan. Foto: TikTok / Mstar
Dalam unggahan lanjutan, Farouk menunjukkan uang pelanggan yang diselipkan pada bawah timbangan sejumlah RM 20 atau Rp 71 ribu.
Seorang netizen mengungkap, dalam hal seperti ini sebenarnya yang diuji bukan penjual, tetapi pembeli.
"Yang diuji bukan penjual tetapi si pembeli. Semoga Allah permudahkan segala urusan tuan kedai," jelasnya.
Netizen lain berkomentar, "Tinggi tawakal dia pada Allah. Semoga yang datang adalah orang-orang jujur dan amanah ke gerainya."
Setelah unggahannya ramai, penjual itu lalu memberitahu lokasi tempatnya ia berjualan, yaitu di Ayer Hitam, Johor, Malaysia.
(aqr/adr)