Posisi Tidur Terbaik untuk Menjaga Kesehatan Jantung

3 days ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidur yang berkualitas merupakan salah satu kunci penting untuk menjaga kesehatan jantung. Selain durasi dan kualitas tidur, posisi tubuh saat tidur ternyata juga punya dampak besar terhadap kesehatan organ vital ini.

Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa posisi tidur tertentu bisa membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi tekanan pada jantung, dan mendukung kerja organ tubuh secara optimal.

Melansir dari Healthline, berikut penjelasan terkait posisi tidur yang paling direkomendasikan oleh para ahli untuk menjaga kesehatan jantung.

Manfaat Tidur Miring ke Kiri untuk Jantung

Pada tahun 1997, sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Electrocardiology meneliti pengaruh posisi tubuh terhadap hasil elektrokardiogram (EKG) dan dampaknya dalam memantau iskemia miokardial (penyempitan pembuluh darah di jantung).

Para peneliti menemukan bahwa tidur miring dapat menyebabkan perubahan nyata pada aktivitas listrik jantung yang diukur lewat EKG. Perubahan ini paling terlihat saat peserta tidur miring ke kiri.

Lalu, dalam studi terbaru tahun 2018 yang diterbitkan dalam BioMedical Engineering OnLine, para peneliti juga mengamati perubahan bentuk gelombang EKG selama tidur pada orang sehat.

Dengan menggunakan teknik pencitraan bernama vektorkardiografi, ditemukan bahwa tidur miring ke kiri menyebabkan jantung bergeser dan sedikit berputar. Sebaliknya, ketika peserta tidur miring ke kanan, hampir tidak ada perubahan pada aktivitas EKG. Hal ini karena jantung ditahan di tempat oleh jaringan tipis di antara paru-paru yang disebut mediastinum.

Para peneliti menyimpulkan bahwa perubahan tersebut disebabkan oleh pergeseran posisi jantung, bukan karena gangguan irama jantung. Artinya, tidur miring ke kiri tidak berbahaya, tetapi bisa memengaruhi hasil pengukuran EKG. Efek ini lebih berkaitan dengan cara pengambilan data, bukan karena fungsi jantung terganggu.

Meski begitu, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk memastikan apakah tidur miring ke kiri aman bagi orang dengan masalah jantung, atau seberapa besar risikonya.

Manfaat Tidur Miring ke Kanan bagi Jantung

Hingga saat ini masih ada perdebatan soal apakah tidur miring ke kiri atau ke kanan yang lebih baik untuk jantung. Beberapa ahli tidur mengatakan bahwa tidur miring ke kanan bisa menekan pembuluh darah besar (vena cava) yang mengalir ke sisi kanan jantung.

Namun, sejauh ini belum ada bukti kuat bahwa tidur miring ke kanan bisa meningkatkan risiko gagal jantung. Justru, posisi ini dinilai cukup aman.

Studi tahun 2018 dalam jurnal Echocardiography meneliti pasien dengan kardiomiopati dilatasi (DCMP), yaitu salah satu jenis penyakit gagal jantung. Hasilnya, sebagian besar peserta merasa lebih nyaman tidur miring ke kanan dibanding ke kiri.

Tidur Miring Saat Hamil

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam eClinicalMedicine tahun 2019 meneliti hubungan posisi tidur ibu hamil dengan risiko stillbirth (kematian janin dalam kandungan) pada usia kehamilan ≥28 minggu.

Hasilnya menunjukkan bahwa tidur telentang saat hamil bisa meningkatkan risiko stillbirth. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidur miring, baik ke kiri maupun ke kanan, untuk mengurangi risiko tersebut.

Beberapa dokter lebih menyarankan tidur miring ke kiri karena posisi hati berada di sisi kanan tubuh. Dengan tidur miring ke kiri, posisi rahim menjauh dari organ hati sehingga lebih aman.

Namun, tidur miring ke kanan juga dinilai membantu memperlancar aliran darah ke jantung dan janin, karena berat janin tidak menekan pembuluh darah besar yang membawa darah kembali dari kaki ke jantung (vena cava inferior).

Posisi Tidur Terbaik untuk Penderita Gagal Jantung

Jika Anda memiliki masalah gagal jantung, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui posisi tidur yang aman.

Tidur miring ke kanan bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk penderita gagal jantung. Meski ada anggapan bahwa posisi ini bisa menghambat aliran darah, belum ada bukti yang mendukung hal itu sebagai bahaya serius.

Jika Anda tidak mengalami sleep apnea atau gangguan pernapasan, tidur telentang juga bisa dipertimbangkan.

Tidur tengkurap mungkin bisa mengurangi sleep apnea dan dengkuran, tapi berisiko menyebabkan nyeri di leher atau punggung. Sleep apnea yang tidak ditangani bisa meningkatkan risiko gagal jantung, dan banyak penderita jantung juga mengalami kondisi ini.

Bagi yang menggunakan alat pacu jantung atau defibrillator implan (ICD), tidur di sisi berlawanan dari tempat alat dipasang mungkin terasa lebih nyaman. Biasanya, ICD dipasang di sisi kiri dada.

Beberapa orang juga merasa lebih mudah bernapas saat tidur dalam posisi setengah duduk, misalnya dengan sandaran bantal atau tidur di kursi malas.

Jika Anda merasa sesak napas saat berbaring, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Bila terjadi penumpukan cairan setelah pemasangan ICD, Anda mungkin perlu penanganan lebih lanjut.


(dag/dag)

Saksikan video di bawah ini:

Video: "Raja" Penghasil Kurma Dunia

Next Article 9 Tips Mudah Bakar Kalori Lebih Banyak Saat Tidur Malam Hari

Read Entire Article
| | | |