Ramai Isu Haji Isam Mau Buka Bursa Kripto, OJK Kasih Update

10 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap perkembangan terkini proses pengajuan perizinan satu bursa kripto baru. Sebelumnya, santer dikabarkan, konglomerat Haji Isam berencana mendiikan bursa kripto baru di Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, menyebut pengajuan izin tersebut meliputi tiga entitas sekaligus. Ia menjelaskan bahwa selain bursa, terdapat lembaga kliring dan tempat penyimpanan aset kripto yang juga sedang mengajukan izin ke OJK. Meski demikian, ia enggan menyebut nama-nama calon tersebut.

"Masih dalam proses (pemenuhan persyaratan) jadi karena kalau di kami tuh perizinannya kalau ada yang kurang nanti kita minta lengkapi dan sebagainya jadi proses itu yang harus dijalani," ungka Hasan usai gelaran FEKDI x IFSE 2025, di Jakarta, Jumat, (31/10/2025).

Ia menegaskan, tahapan perizinan mencakup evaluasi terhadap berbagai aspek penting seperti permodalan, kesiapan kelembagaan, serta infrastruktur sistem dan konektivitas. Bursa kripto, kata Hasan, harus memiliki sistem yang terhubung baik dengan lembaga kliring, tempat penyimpanan, maupun para pedagang aset digital.

Hasan menambahkan, hingga saat ini tidak ada tenggat waktu tertentu dalam proses perizinan tersebut. OJK akan terus melakukan evaluasi dan meminta kelengkapan tambahan apabila terdapat persyaratan yang belum terpenuhi.

"Lalu ada juga nanti proses PKT-nya, yaitu penilaian kemampuan dan kepatutan dari pengurus dari Pemegang saham pengendali (PSP) kemudian dari komisarisnya dan juga dari direksinya. Kalau sudah lulus semua, sudah lengkap semua baru kemudian kita evaluasi untuk persetujuan," kata Hasan.

Diketahui, saat ini Indonesia memiliki satu bursa kripto yang terdaftar dan berizin OJK yaitu PT Bursa Komoditi Nusantara atau Commodity Future Exchange (CFX). CFX resmi meluncur pada Jumat (28/7/2023).

Belakangan santer di media massa, sejumlah nama tengah bersiap mengajukan izin pendirian bursa kripto baru ke OJK. Diantara mereka adalah Oscar Darmawan, pendiri exchange Indodax, dan Hamdi Hassarbaini, CEO PT Sentra Bitwewe Indonesia.

Selain itu, muncul juga nama Pahala Mansury, mantan Wakil Menteri BUMN, dan Pang Xue Kai, eks CEO Tokocrypto. Keduanya didukung oleh investor besar seperti Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, dan Hapsoro Sukmonohadi (Happy Hapsoro), suami Ketua DPR RI Puan Maharani.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Emiten Kripto (COIN) Balikkan Rugi Jadi Laba Rp25,5 M di Semester I

Read Entire Article
| | | |