Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan game daring, Roblox menuai banyak kritik soal keamanan bagi pengguna anak.
Untuk itu perusahaan meluncurkan beragam inisiatif baru, termasuk sistem verifikasi usia yang lebih ketat. Langkah ini diumumkan sebagai bagian dari upaya jangka panjang perusahaan untuk menjaga keamanan komunikasi dan interaksi penggunanya.
Roblox menyatakan akan memperluas teknologi estimasi usia ke semua pengguna yang mengakses fitur komunikasi di platform pada akhir 2025.
Sistem ini menggabungkan teknologi estimasi usia berbasis wajah, verifikasi identitas resmi, serta persetujuan orang tua yang terverifikasi.
Dengan data tersebut, perusahaan juga akan membatasi komunikasi antara orang dewasa dan anak di bawah umur, kecuali jika keduanya saling mengenal di dunia nyata.
Sejak Januari 2025, Roblox mengklaim telah meluncurkan lebih dari 100 inisiatif keamanan. Di antaranya Trusted Connections untuk komunikasi berbasis usia, Roblox Sentinel, sistem AI open-source yang mampu mendeteksi dini potensi bahaya bagi anak. Serta penyempurnaan filter suara dan teks.
Perusahaan juga menambah teknologi untuk menutup server dengan pelanggaran aturan massal dan memperketat aturan terkait avatar.
Tak hanya itu, Roblox meningkatkan standar pengalaman di platform dengan menaikkan batas usia konten terbatas dari 17 menjadi 18 tahun, membatasi ruang sosial yang menampilkan ruang pribadi, serta memblokir pengalaman tanpa rating agar tidak bisa dimainkan.
Roblox menegaskan sudah memiliki sistem keamanan berlapis, mulai dari pemantauan obrolan teks, pencegahan berbagi gambar antar pengguna, pengaturan default untuk anak di bawah 13 tahun, hingga kontrol orang tua.
"Kami juga memfilter obrolan publik untuk memblokir konten yang tidak pantas. Roblox menyediakan kontrol orang tua agar keluarga dapat menyesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan anak mereka," tulis Matt Kaufman Chief Safety Officer, dalam pernyataan di blog resmi Roblox, dikutip Selasa (9/9/2025).
Meski begitu, perusahaan mengakui tidak ada sistem yang sepenuhnya sempurna sehingga tetap menyediakan panduan bagi keluarga untuk mendampingi anak.
"Kami akan terus membangun platform di mana pengguna dari segala usia bisa bereksplorasi, berkreasi, dan berbagi dengan cara yang sesuai usia," kata dia.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Amerika Ikut Aturan RI Batasi Anak Main Medsos, Begini Syaratnya