Selain Purnama dan Gerhana, Apa Fenomena Langit di September?

Jakarta, CNBC Indonesia - September tahun ini akan penuh dengan fenomena astronomi. Mulai dari gerhana bulan total, okultasi bulan, dan lainnya. Berikut enam peristiwa Astronomi yang fenomenal di langit September ini:

1. Gerhana Bulan Total - 7 September

Pada 7 September, dari pukul 17.30 GMT atau 00:30 WIB hingga 18:52 GMT atau 1.52 WIB, gerhana bulan total akan menghiasi langit malam.

Selama gerhana total, bulan akan terlihat rona kemerahan yang mencolok karena sinar matahari yang dibiaskan melalui atmosfer Bumi - sebuah fenomena yang sering disebut "Bulan Darah."

Gerhana akan terlihat dari Eropa, Asia, Australia, Afrika, Amerika Utara bagian barat, Amerika Selatan bagian timur, Samudra Pasifik, Atlantik dan Hindia, Arktik, dan Antartika .

Bulan akan berada di konstelasi Aquarius selama peristiwa tersebut. Tidak diperlukan alat bantu optik, tetapi teropong atau teleskop kecil akan meningkatkan pandangan pergeseran warna permukaan bulan yang halus.
Gerhana bulan total, atau Bulan Darah, adalah salah satu pemandangan paling menakjubkan di langit malam.

2. Okultasi Bulan Pleiades - 12 September

Pada dini hari tanggal 12 September, Bulan akan melewati gugus bintang Pleiades (magnitudo 1,6) , sehingga bintang-bintangnya untuk sementara waktu tertutup dari pandangan sekitar pukul 20.30 GMT atau 3.30 WIB hingga 22.50 GMT atau 5.50 WIB.

Okultasi Bulan ini akan terlihat antara garis bujur 20°BT dan 90°BT serta garis lintang 20°LU dan 60°LU. Wilayah ini mencakup Afrika bagian utara, Eropa Timur, dan Asia Barat. Di luar wilayah ini, Bulan akan melewati dalam jarak 1° dari Pleiades. Karena Bulan akan berada dalam fase cembung muda, cahayanya tidak akan lebih terang dari bintang-bintang yang lebih terang di gugusan.

3. Venus, Bulan & Regulus; Okultasi Bulan Venus - 19 September

Pada 19 September, Venus (magnitudo -3,9), Regulus (magnitudo 1,4), dan Bulan sabit akan bertemu di rasi bintang Leo. Pertemuan langit ini akan terlihat di seluruh Bumi pada pagi hari. Anda bisa amati segitiga tersebut dengan mata telanjang, atau gunakan teleskop untuk mengamati fitur Venus dan Bulan dari dekat.

Selain itu, mulai pukul 10.34 GMT atau 17.34 WIB hingga 14.26 GMT atau 21.26 WIB, Bulan akan melintas di depan Venus (magnitudo -3,9), Bintang Fajar yang cemerlang. Okultasi bulan yang langka ini akan terlihat dari Afrika, Eropa, Rusia bagian barat, Kanada, Greenland, dan Asia. Pengamat di luar wilayah ini akan melihat Venus dalam jarak 0°48' dari Bulan.

4. Saturnus di Opposition - 21 September

Pada 21 September, Saturnus mencapai opposition yang menandai visibilitas terbaiknya tahun ini. Pada titik ini, Planet bercincin tersebut akan berada di seberang Matahari di langit, terbit saat matahari terbenam, dan bersinar sepanjang malam pada titik paling terangnya, dengan magnitudo 0,6. Perhatikan Saturnus di rasi bintang Pisces, di mana ia akan mengungguli bintang-bintang di dekatnya dengan cahaya keemasan yang konsisten.

5. Gerhana Matahari Sebagian - 21 September

Pada 21 September sungguh akan ada suguhan ganda bagi para pengamat langit. Di hari yang sama dengan oposisi Saturnus, sebagian dunia akan mengalami gerhana matahari sebagian antara pukul 17.29 GMT atau 00.29 WIB dan 21.53 GMT atau 4.53 WIB. Bulan akan melintas di depan Matahari, menutupi hingga 85,5% cakramnya . Gerhana ini akan terlihat dari Australia, Selandia Baru, Antartika, dan Kepulauan Pasifik .

Ingat! jangan pernah menatap Matahari langsung tanpa perlindungan yang tepat. Gunakan kacamata gerhana bersertifikat atau filter surya - kacamata hitam atau optik biasa tidak aman.

6. Ekuinoks September - 22 September

Pada 22 September menandai ekuinoks - momen ketika sumbu Bumi tidak miring ke arah maupun menjauhi Matahari. Hal ini mengakibatkan siang dan malam hampir sama, meskipun tidak sepenuhnya sama. Bagi Belahan Bumi Utara , ekuinoks menandai dimulainya musim gugur astronomis , sementara di Belahan Bumi Selatan , ekuinoks menandai hari pertama musim semi .

(ras/ras)