Jakarta, CNBC Indonesia - Global Sumud Flotilla (GSF), inisiatif bantuan internasional yang berupaya menembus blokade laut Israel dan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, melaporkan salah satu kapalnya kembali diserang pesawat tak berawak di pelabuhan Tunisia pada Rabu (10/9/2025). Ini merupakan serangan kedua dalam dua hari terakhir.
Dalam pernyataan resmi, GSF menegaskan seluruh penumpang dan awak selamat. "Israel terus melanggar hukum internasional dan meneror kami. Kami akan berlayar untuk mendobrak blokade Gaza, apa pun yang mereka lakukan," ujar Saif Abukeshek, anggota komite pengarah GSF, kepada Reuters.
Sebelumnya, GSF juga mengaku salah satu kapalnya diserang drone di pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia, pada Selasa (9/9/2025). Namun, otoritas Tunisia membantah laporan tersebut. Penjaga Pantai Tunisia hingga kini belum memberikan tanggapan resmi.
Reuters melaporkan GSF mengunggah video di Instagram yang menunjukkan benda bercahaya menghantam kapal hingga menimbulkan api. Namun, video itu belum bisa diverifikasi secara independen.
Salah satu kapal berbendera Inggris bernama Alma mengalami kerusakan akibat kebakaran di dek atas. Ratusan orang dilaporkan berkumpul di sekitar pelabuhan, mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan menentang Israel dan Amerika Serikat.
Flotilla ini mendapat dukungan dari delegasi 44 negara, termasuk aktivis lingkungan Swedia Greta Thunberg dan politisi kiri Portugal Mariana Mortagua. Pada Juni lalu, Israel sempat menyita kapal pesiar berbendera Inggris yang membawa Thunberg, dengan alasan kapal bantuan tersebut bagian dari propaganda pro-Hamas.
Israel sendiri mempertahankan blokade di Gaza sejak Hamas mengambil alih wilayah itu pada 2007, dengan alasan mencegah penyelundupan senjata. Namun, berbagai lembaga HAM menyebut langkah itu sebagai bentuk hukuman kolektif terhadap warga sipil.
Konflik Israel-Hamas kembali pecah sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang. Serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 64.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
"Serangan berulang ini terjadi selama agresi Israel yang semakin intensif terhadap warga Palestina di Gaza, dan merupakan upaya terencana untuk menggagalkan misi kami," tegas GSF.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Lempar Rencana 'Gila' Akhiri Perang Gaza, Ini Respons Hamas