Shell Minat Balik Investasi Lagi di Hulu Migas RI, Lirik 5 Area Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut perusahaan migas berbasis di Inggris, Shell, kembali berminat untuk berinvestasi di sektor hulu migas RI.

Ada lima wilayah kerja (WK) atau blok migas yang dilirik oleh Shell. Kelima lokasi tersebut terdiri dari tiga lokasi lepas pantai (offshore) dan dua lokasi daratan (onshore).

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan, dua lokasi onshore tersebut berlokasi di wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) dan tiga lokasi offshore berada di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dua wilayah onshore Sulbar. Tiga wilayah offshore Bali dan NTB," jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Adapun, rencana Shell untuk kembali menggarap hulu migas di RI saat ini tengah masuk dalam proses pengajuan proposal joint study dengan Kuwait Foreign Petroleum Exploration Company (Kufpec).

Djoko mengatakan, rencana pembagian hak partisipasi (Participating Interest/PI) antara Shell dan Kufpec dengan rasio 50:50.

"Dia perusahaan dia joint 50:50. PI-nya," tambahnya.

Sebelumnya, Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Rikky Rahmat Firdaus mengatakan pada Maret lalu, pihaknya telah diundang langsung oleh Shell ke kantor pusat untuk meyakinkan para investor.

Hasil dari pertemuan tersebut, Shell lalu menghadiri gelaran Indonesian Petroleum Association (IPA) dan telah membeli data melalui MDR (Membership Data Room).

"Pak Kepala memerintahkan kami untuk mengundang Shell ke Indonesia di acara gelaran IPA Indonesia Petroleum Association, kami undang balik, beliau hadir dan beliau menyampaikan secara verbal ketertarikan untuk masuk kembali ke Indonesia," ujar Rikky di Kantor SKK Migas, dikutip Selasa (22/7/2025).

Menurut Rikky, bukti ketertarikan Shell terhadap investasi hulu migas RI terlihat ketika raksasa global tersebut sudah membeli data MDR seharga US$ 30.000. Oleh karena itu, pihaknya pun ingin memastikan agar Shell merasa nyaman untuk berbagai risiko berinvestasi di Indonesia.

"Dan ini dibuktikan dengan Shell membeli data melalui MDR. Jadi dia yang ikutan juga beli US$ 30.000 itu sudah memasukkan ke negara gitu untuk melihat-lihat opportunity," katanya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Lifting Minyak RI Masih di Bawah Target 605.000 Barel, Ini Datanya

Read Entire Article
| | | |