Jakarta, CNBC Indonesia - Dua pabrikan kendaraan niaga asal Jepang, Hino dan Mitsubishi Fuso, berencana untuk melakukan merger. Hal ini terjadi setelah dua induk perusahaan itu menyetujui skema penyatuan keduanya.
Mengutip AFP, Rabu (11/6/2025), Toyota, yang menaungi Hino, dan Daimler Trucks, yang membawahi Fuso, menyebutkan bahwa merger tersebut akan membangun perusahaan truk baru. Penggabungan, dengan kedudukan yang sama di bawah perusahaan induk yang terdaftar, diperkirakan rampung pada bulan April 2026.
"Daimler Truck dan Toyota masing-masing akan bertujuan untuk memiliki 25% dari perusahaan induk (yang terdaftar) dari Mitsubishi Fuso dan Hino yang terintegrasi," kata pernyataan bersama.
"Perusahaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efisiensi bisnis di berbagai bidang seperti pengembangan, pengadaan, dan produksi. Mereka berharap dapat meningkatkan daya saing produsen kendaraan komersial Jepang secara signifikan dan memperkuat fondasi industri otomotif di Jepang dan Asia."
Perusahaan baru tersebut akan berupaya mengembangkan model menggunakan bahan bakar dan teknologi baru, mulai dari truk listrik dan truk bertenaga hidrogen hingga sistem pengemudian otonom.
Pasca pengumuman ini, saham Hino Motors turun lebih dari 12% dalam perdagangan pagi pada hari Rabu.
Menurut analis industri, perusahaan Jepang telah kehilangan pangsa pasar kendaraan listrik dalam beberapa tahun terakhir karena lebih berfokus pada kendaraan hibrida.
Pasar kendaraan listrik China, di sisi lain, tengah aktif berekspansi ke kendaraan listrik untuk pasar global. Saat ini, ekspansi industri otomotif Negeri Tirai Bambu dipimpin oleh produsen mobil BYD yang berkantor pusat di Shenzhen.
(tps/luc)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Efek Trump, Laba Toyota Diprediksi Anjlok 21%
Next Article Toyota Bangun Stasiun Pengisian Mobil Hidrogen, Rogoh Kocek Segini