Tantangan PGN: Pasokan Gas Menurun-Biaya Infrastruktur Membesar

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) saat ini dihadapkan oleh berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya. Mulai dari penurunan pasokan gas bumi hingga membengkaknya biaya pembangunan infrastruktur.

Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini menjelaskan penurunan pasokan gas diakibatkan oleh natural decline atau penurunan produksi secara alamiah di sektor hulu. Kondisi ini lantas berpotensi mengganggu ketersediaan pasokan gas untuk para pelanggan.

"Sebetulnya sekarang keadaannya gas pipa natural declining, dan juga cenderung bahwa harga pembangunan dari suatu area itu bertambah besar biayanya," kata dia dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Senin (14/7/2025).

Oleh sebab itu, guna mengatasi persoalan tersebut, PGN mengutamakan tambahan alokasi gas baik dalam bentuk pipa maupun gas alam cair (LNG).

Di sisi lain, PGN juga telah menekan sejumlah kontrak pembelian pasokan gas untuk kebutuhan jangka panjang. Terutama untuk proyek-proyek yang direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2027 mendatang.

"Kita dengan Mubadala yang di Aceh, tadi saya bilang untuk daerah Sumatera dan yang ke Jawa, dan kita juga ada namanya Bukit Panjang dengan Petronas, kita juga ada dengan Mondor dengan Tungkal, dan juga Inpex Masela yang juga quite besar juga," imbuhnya.

PGN juga melakukan negosiasi agar harga gas yang dijual bisa diberikan harga murah. Selain pasokan gas, pembangunan infrastruktur yang bisa menjangkau berbagai wilayah di Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri.

"Oleh sebab itu PGN menyusun juga, jadi pasokan yang dari upstream kita kombinkan, karena PGN itu mendapat pasokan gas yang portfolio-nya jadi banyak, sehingga kita mensinergikan atau mengagregasikan, sehingga harganya bisa dibeli oleh berbagai macam segmen yang ada pada saat ini," tandasnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article PGN Siapkan Program Strategis di Tahun 2025

Read Entire Article
| | | |