Terapkan Biodiesel B40 dari Awal 2025, RI Hemat Devisa Rp 147 Triliun

11 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penerapan pencampuran biodiesel 40% (B40) pada Bahan Bakar Minyak (BBM) Solar telah menghemat devisa hingga Rp 147 triliun sepanjang tahun ini.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menerapkan kebijakan B40 sejak awal 2025 lalu.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, kebijakan B40 berkontribusi besar terhadap penghematan devisa negara. Selain itu, B40 juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat ketahanan energi nasional.

"Ini saat ini sudah ada penyerapan (penghematan) devisa sebanyak Rp 147 triliun yang bisa diserap ya," kata Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).

Selain penghematan devisa, Eniya menjelaskan bahwa penerapan B40 juga memberikan manfaat besar bagi lingkungan dan sektor pertanian.

"Kalau saya bicara emisi sampai dengan 2025 ini dari sektor biodiesel itu bisa menurunkan 27,18 juta ton CO2. Dan dari situ penambahan nilai dari CPO itu sendiri ada sekitar Rp 14,26 triliun," jelasnya.

Eniya menyebutkan implementasi B40 di Indonesia merupakan penerapan tertinggi di dunia. Indonesia dinilai bisa menjadi contoh bagi negara lain yang hendak mengimplementasikan biodiesel.

"Kita kan sudah tertinggi di dunia nih 40%. Ini tidak ada contohnya di dunia," tegasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bahlil Sebut RI Bisa Terbebas dari Impor Solar, Asalkan...

Read Entire Article
| | | |