Jakarta -
Durian, salah satu hasil bumi dan ekspor unggulanThailand. Pemerintah Thailand gunakan aplikasi khusus untuk petani agar hasil produksi durian meningkat.
Mengutip Thaiger (13/11/2024), Badan Promosi Ekonomi Digital (DEPA) Thailand meluncurkan inisiatif teknologi digital untuk durian bernama One Tambon, One Digital (OTOD). Tujuannya meningkatkan produktivitas 8,8 juta petani durian Thailand melalui platform digital dan teknologi inovatif.
Proyek ini berupaya untuk membuat standarisasi produksi durian Thailand yang jelas. Caranya dengan memanfaatkan aplikasi untuk pencatatan, penyimpanan, dan pelacakan data panen yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OTOD sekaligus dirancang untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani durian Thailand. Harapannya, lewat teknologi digital ini pula dapat meningkatkan kepercayaan konsumen baik secara lokal maupun internasional terhadap durian Thailand.
Penasehat Kementerian Ekonomi dan Masyarakat Digital (DES) Thailand, Pantanu Wannagangsai mengatakan proyek ini juga bertujuan menyoroti produk-produk Thailand yang bernilai tinggi dalam skala global, seiring meningkatnya persaingan dengan China dan negara-negara tetangga lain.
Thailand kini diperkirakan memiliki lebih dari 160 ribu hektar lahan perkebunan durian. Foto: iStock
Saat ini Thailand tercatat memiliki lebih dari 160 ribu hektar lahan perkebunan durian yang menghasilkan 1,53 juta ton buah. Durian merupakan ekspor yang signifikan, mencakup 69% dari semua buah yang diekspor atau sebesar 991.557 ton pada tahun lalu. China tetap menjadi pasar terbesar untuk ekspor durian Thailand.
Pentanu menekankan proyek digital untuk durian ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang membahas berbagai isu seperti utang, pendapatan, biaya hidup, dan stabilitas masyarakat.
Nuttapon Nimmanphatcharin, presiden DEPA, menyatakan bahwa inisiatif Durian Digital OTOD bermaksud melibatkan lebih dari 6.100 petani durian rumahan dalam menggunakan platform digital untuk perekaman data dalam waktu dua tahun. Harapannya, bisa memberi kontribusi signifikan terhadap penciptaan big data untuk pertanian Thailand, khususnya di sektor durian.
Rencananya, sekitar 12.200 petani di 23 provinsi Thailand dijadwalkan menerima pelatihan dalam aplikasi e-commerce dan sertifikasi Praktik Pertanian yang Baik (GAP). Nantinya langkah ini juga mendorong pengembangan platform pertanian nasional.
Nilai ekspor durian Thailand mencapai triliunan rupiah per tahun. Foto: iStock
Pasar ekspor durian Thailand yang terbesar di dunia diproyeksikan mencapai nilai 19,8 miliar baht (US$569 juta atau setara Rp 9 triliun) dalam dua tahun, dengan 152.500 ton memenuhi standar GAP.
Proyek ini didukung oleh platform yang dikembangkan oleh perusahaan rintisan digital Thailand. Mereka telah menerima sertifikasi dSURE yang memastikan kualitas dan keandalannya.
(adr/odi)