TINS Makin Serius Garap "Harta Karun Super Langka", Begini Tahapannya

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) menargetkan pada tahun 2028, perusahaan dapat memasuki tahapan industrialisasi untuk komoditas Logam Tanah Jarang (LTJ). Hal ini menyusul program riset dan pengembangan yang saat ini tengah fokus dikerjakan.

Direktur Pengembangan Usaha TINS Suhendra Yusuf Ratuprawiranegara mengatakan, riset dijadwalkan berlangsung hingga 2027 dengan pemanfaatan fasilitas pilot plant milik perusahaan.

"Nanti diharapkan pada tahun 2028 jika secara kualifikasi, spek dan requirement-nya terpenuhi, kita akan masuk ke tahapan untuk industrialisasi dari logam tanah jarang, dan di sini kami mohon dukungan," ungkapnya saat Pelaksanaan Public Expose Tahunan 2025 PT Timah, dikutip Kamis (27/11/2025).

Menurut dia, industrialisasi logam tanah jarang menjadi titik penting bagi masa depan perusahaan. Terutama, bagi Bangka Belitung dan Indonesia dalam rantai pasok mineral strategis dunia.

"Karena memang ini masa depan bagi PT Timah, masa depan bagi Bangka Belitung dan masa depan bagi Indonesia di dalam kancah global terhadap sumber daya logam tanah jarang yang saat ini memang betul-betul tengah dibutuhkan oleh dunia," ujarnya.

Di samping itu, saat ini perusahaan juga tengah menjajaki sejumlah teknologi pengolahan bersama PERMINAS dan Badan Industri Mineral (BIM), sejalan dengan pembentukan kelembagaan baru yang khusus menangani hilirisasi tanah jarang di Indonesia.

"Nah dalam pengembangan teknologi ini kita sudah intens dengan PERMINAS yang baru dibentuk, yang akan fokus di pengolahan tanah jarang dan Badan Industri Mineral (BIM) juga yang baru dibentuk sebagai tandem regulator ESDM dalam pengolahan tanah jarang. Insya Allah tadi, beberapa teknologi sedang dijajaki," tambahnya.

(ven/wia)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |