Tok! Pemerintah Resmi Umumkan Nasib Tol Terpanjang di Bali

1 day ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah mempersiapkan pelelangan tiga proyek jalan tol strategis yang akan ditawarkan kepada investor dalam waktu dekat. Proyek-proyek tersebut adalah Tol Karawang-Sentul, Tol Gilimanuk-Mengwi, dan Tol Pejagan-Cilacap, yang seluruhnya akan menggunakan skema investasi Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Willan Oktavian mengonfirmasi, ketiga proyek tersebut saat ini sedang berada dalam tahap akhir persiapan, masing-masing di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

"Saya dapat infonya dari DJPI, Karawang-Sentul itu sudah siap tender tinggal menunggu dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan). Ketika dokumen amdal muncul, nanti dari DJPI disampaikan ke BPJT untuk ditenderkan," ujar Willan saat ditemui di sela acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Sementara itu, proyek Tol Gilimanuk-Mengwi yang sebelumnya sempat gagal dilelang, kata dia, kini tengah disusun ulang tahapannya agar menjadi lebih menarik bagi investor.

"Kalau Gilimanuk-Mengwi, ini lagi review pentahapan, karena ada penyesuaian pentahapan karena yang sebelumnya kan putus ya, mau lelang lagi pentahapan sedang diproses di DJPI juga," jelasnya.

Willan tidak menutup-nutupi alasan kenapa proyek ini belum berhasil sebelumnya. Menurutnya, proyek tersebut harus diatur ulang agar lebih layak secara finansial.

"Karena kalau dibilang apa adanya kan nggak layak, nggak akan laku, makanya harus dikurangi. Jadi pentahapannya itu yang sedang disusun," ungkap dia.

Bahkan, ia menyebut proyek tersebut akan mendapatkan dukungan konstruksi dari pemerintah agar bagian yang ditangani investor bisa langsung memiliki trafik dan keuntungan.

Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)Foto: Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)
Jalan Tol Bali-Mandara akan menggunakan sistem transaksi Tol Non Tunai Nirsentuh Multi Lane Free Flow (MLFF) pada Juni 2023. (Dok. Kementerian PUPR)

"Ya, jadi harus ada dukungan konstruksi dari pemerintah supaya jadi layak. Cuman lagi diatur bagian mana yang di-exclude gitu ya, yang paling optimal supaya nanti begitu dibangun, yang dibangun oleh investor itu bisa langsung hidup lah traffic-nya," ungkapnya.

Sedangkan proyek ketiga, Tol Pejagan-Cilacap, masih dalam tahap penyusunan studi kelayakan (feasibility study/FS), namun ditargetkan rampung akhir tahun ini.

"Kalau Pejagan-Cilacap itu sedang proses penyusunan FS, di DJPI juga. Targetnya kalau nggak salah Desember ini selesai FS-nya. Nanti baru proses selanjutnya," kata Willan.

Saat ditanya apakah ketiga proyek tersebut menggunakan investasi langsung atau skema KPBU, Willan menegaskan bahwa semuanya murni investasi KPBU berbasis user charge, atau pengembalian biaya melalui tarif tol pengguna.

"Full KPBU, jadi investasi. User charge," pungkasnya.

Berikut Rinciannya:

  1. Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali) Panjang 96,84 km, nilai investasi US$ 1,56 miliar. Proyek PSN ini menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk ke wilayah metropolitan Bali.
  2. Tol Pejagan-Cilacap (Jawa Tengah) Panjang ±95,39 km, nilai investasi US$ 1,69 miliar. Meningkatkan konektivitas koridor utara-selatan Pulau Jawa.
  3. Tol Sentul Selatan-Karawang Barat (Jawa Barat) Panjang 60,36 km, nilai investasi US$ 2,13 miliar. Bagian dari jaringan JORR 3 untuk mengurai kemacetan Jabodetabek.

(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: BPJT Tambah 11 Rest Area Fungsional Mudik Lebaran 2025

Next Article Lelang Proyek Tol Terpanjang di Bali Tiba-Tiba Ditunda, Ada Apa?

Read Entire Article
| | | |