Usai Anjlok Efek Kasus Radioaktif CS-137, Harga Udang RI Kini Normal?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga udang ekspor Indonesia sempat tertekan setelah mencuatnya kasus temuan kontaminasi radioaktif Cesium-137 (CS-137) pada udang Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut membuat sebagian penambak dan eksportir udang terpukul, apalagi Amerika Serikat merupakan pasar utama komoditas ini.

Namun, kini harga udang disebut sudah kembali normal seiring pulihnya kegiatan ekspor dan membaiknya permintaan pasar. Kepala Badan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ishartini, mengatakan penurunan harga yang sempat terjadi hanya disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran.

"[Sempat 50 ribu per Kg?] Saya kurang tahu ya kalau harga, tapi sempat agak turun. Itu karena supply demand saja, tapi sekarang sudah kembali normal," kata Kepala Badan Mutu KKP Ishartini menjawab CNBC Indonesia, Kamis (6/11/2025)

"Itu turun kan karena supply demand. Jadi sebentar saja, sekarang begitu kita sudah lepas ekspor, harga sudah naik lagi," tambah Ishartini.

Menurut dia, harga udang saat ini telah kembali ke level normal, permintaan pun sudah kembali membaik, khususnya dari pasar ekspor.

"(Di normal) 1 Kg-nya sekitar Rp80.000-an," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Ikan Air Payau Ditjen Perikanan Budidaya KKP Fernando Jongguran Simanjuntak mengakui, di awal kasus muncul sempat terjadi guncangan di kalangan penambak. Penurunan harga dan permintaan membuat mereka harus beradaptasi, namun komunikasi antara asosiasi, pelaku usaha, dan pemerintah membantu menenangkan situasi.

"Di awal terjadi goncangan pada penambak, pasti karena memang AS menjadi tujuan ekspor utama, di awal kejadian ada penurunan harga, penurunan permintaan, kemudian teman-teman penambak, asosiasi berkomunikasi dengan kita, dan kita juga berkomunikasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya," kata Fernando.

Sejak ekspor udang ke AS kembali dibuka, harga di tingkat tambak mulai membaik. Kondisi ini memberi semangat baru bagi petambak untuk kembali berproduksi setelah sempat terpukul oleh isu radioaktif.

"Kita bisa ekspor kembali, beberapa waktu lalu harga sudah mulai membaik, ini memberi gairah sendiri bagi penambak, secara psikologis mulai semangat lagi untuk membudidaya, berbeda dengan sebelumnya, jadi ini (ekspor kembali) jadi hal positif agar bisa pulih," kata Fernando.

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Udang di Banten-Lampung Tak Laku-Harga Anjlok Buntut Kasus Radioaktif