Warga RI Rajin Pakai AI, Tapi Belum Bisa Dorong Produktivitas

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan AI beberapa tahun terakhir juga meyakinkan lebih banyak orang. Bahkan tercatat 80% masyarakat Indonesia yang dinilai optimistis menghadapi era AI.

"Tapi kata Stanford Research mengatakan Indonesia itu orang-orangnya adalah salah satu yang paling optimistis menghadapi era AI, 80% orang Indonesia optimistis," kata Dirjen Ekosistem Digital di Direktorat Jenderal Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah, dalam acara Coffee Morning CNBC Indonesia: Tech & Telco Edition, Selasa (11/11/2025).

Namun, dia mengatakan penggunaan masyarakat belum untuk tujuan produktivitas melainkan untuk tujuan hiburan.

Lebih lanjut, Edwin mengingatkan bagi pihak yang tidak menggunakan AI maka akan ketinggalan. Sebab banyak negara yang berlomba menerapkannya saat ini.

"Nah ini yang kalau namanya strategic integration itu bukan sekadar adoption. Kalau adoption ya jadinya itu 80% optimistis, tapi ya dipakai-dipakai aja. Tapi kalau strategic integration that means for every aspect itu harus diselaraskan," jelasnya.

Di saat bersamaan Peta Jalan AI juga tengah disiapkan oleh pemerintah. Edwin mengatakan jadi salah satu panduan untuk mengintegrasikan kehidupan berdasarkan teknologi baru.

"Dan digandengkan dengan yang disebut namanya etika prinsip-prinsip penggunaan artificial intelligence," ungkap Edwin.

Edwin mengatakan seluruh aturan terkait AI ini disiapkan dan dirancang agar teknologi itu bisa menguntungkan bagi Indonesia.

Sementara itu, Edwin mengingatkan pentingnya melakukan kolaborasi terkait blueprint AI. Mulai dari pemerintah, industri, hingga masyarakat bisa menjalankan semua prinsipnya bersamaan.

"Jadi mulai dari prinsip-prinsip bahwa risk and innovation, investment, kemudian juga risk mitigation itu harus jalan secara bersamaan," kata Edwin.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ramai Diserbu Asing, Ini Bukti RI Bukan Cuma Negara Pasar

Read Entire Article
| | | |