6 Tips Sukses Menabung Meski Gaji Kecil

2 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang kesulitan menabung bukan karena penghasilan kecil, melainkan karena urutan yang keliru dalam mengelola uang. Prinsip pay yourself first menekankan satu hal penting: sisihkan tabungan sejak awal, bukan dari sisa gaji di akhir bulan. Kebiasaan ini menjadi fondasi keuangan yang lebih stabil, terutama bagi pekerja muda dan mereka yang baru mulai membangun masa depan finansial.

Apa Itu Pay Yourself First?

Pay yourself first berarti menyisihkan sebagian penghasilan untuk tabungan atau investasi segera setelah menerima gaji. Dengan cara ini, menabung diperlakukan sebagai kewajiban, bukan pilihan.

Sebagai ilustrasi, jika penghasilan Anda Rp5 juta per bulan, sisihkan 10-20% atau sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta langsung setelah gajian ke rekening terpisah. Langkah ini efektif mencegah pengeluaran berlebihan dan membantu membangun tabungan secara konsisten.

Mengatur Anggaran dengan Aturan 50/30/20

Agar kebiasaan menabung berjalan berkelanjutan, pengaturan anggaran menjadi kunci. Salah satu metode yang banyak digunakan secara global adalah aturan 50/30/20.

Pembagian Anggaran 50/30/20

  • 50% untuk kebutuhan: sewa atau cicilan rumah, listrik, air, belanja pokok, transportasi

  • 30% untuk keinginan: makan di luar, hiburan, belanja non-esensial

  • 20% untuk tabungan: dana darurat, asuransi, dana pensiun, atau investasi

Pendekatan ini memberi panduan jelas agar pengeluaran tetap terkendali tanpa menghilangkan ruang menikmati hasil kerja.

Mengapa Perlu Mencatat Pengeluaran Harian?

Pengeluaran kecil sering menjadi sumber kebocoran keuangan. Jajan harian, kopi, atau ojek online yang terlalu sering bisa menghabiskan ratusan ribu rupiah tanpa disadari.

Dengan mencatat pengeluaran melalui aplikasi keuangan atau mengecek riwayat e-wallet, pola belanja menjadi lebih transparan. Misalnya, mengurangi kebiasaan membeli kopi dari lima kali menjadi dua kali seminggu dapat menghemat lebih dari Rp150 ribu per bulan.

Hindari Lifestyle Inflation

Saat penghasilan meningkat, godaan untuk menaikkan gaya hidup juga ikut naik. Fenomena ini dikenal sebagai lifestyle inflation, di mana kenaikan gaji tidak diikuti peningkatan tabungan.

Memberi hadiah pada diri sendiri sah-sah saja, namun tanpa kontrol, penghasilan akan habis untuk konsumsi jangka pendek. Kedisiplinan finansial membantu memastikan uang bekerja untuk tujuan jangka panjang.

Bangun Dana Darurat Secara Bertahap

Dana darurat berfungsi sebagai penyangga saat terjadi kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau biaya kesehatan mendadak. Idealnya, dana darurat setara 3-6 bulan pengeluaran rutin.

Jika target tersebut terasa berat, mulailah dari nominal kecil. Menabung Rp200 ribu-Rp300 ribu per bulan secara konsisten dapat membentuk perlindungan finansial yang signifikan dalam beberapa tahun.

Manfaatkan Tabungan Otomatis

Menabung sering gagal karena bergantung pada niat. Solusinya adalah otomatisasi. Atur transfer otomatis setelah gajian ke rekening tabungan, reksa dana, atau iuran pensiun.

Dengan cara ini, tabungan langsung "diamankan" sebelum uang digunakan untuk kebutuhan lain.

Optimalkan Dana Pensiun dan Tabungan Jangka Panjang

Iuran dana pensiun seperti BPJS Ketenagakerjaan atau program pensiun lainnya bukan sekedar potongan gaji, melainkan investasi jangka panjang. Jika memungkinkan, kontribusi tambahan dapat memperkuat perlindungan finansial di masa depan.

(dag/dag)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
| | | |