AS - China Gencatan Tarif, Harga Minyak Melesat

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia menguat pada perdagangan Rabu (14/5/2025) waktu Indonesia, ditopang oleh sentimen positif dari membaiknya data inflasi Amerika Serikat dan kesepakatan sementara antara AS dan China untuk memangkas tarif impor. Kabar ini memberi dorongan bagi aset berisiko termasuk komoditas energi.

Minyak Brent kontrak Juli tercatat ditutup stabil di US$66,27 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni bertahan di US$63,34 per barel, melanjutkan tren kenaikan sejak awal pekan.

Katalis utama datang dari langkah Washington dan Beijing yang sepakat memangkas tarif impor selama 90 hari ke depan sebuah gencatan dagang yang langsung disambut euforia oleh pasar saham dan energi. Kabar ini datang berbarengan dengan laporan inflasi AS yang naik 2,3% secara tahunan, laju paling lambat dalam empat tahun terakhir. Para analis menyebut data ini bisa membuka ruang manuver The Fed untuk lebih akomodatif tanpa khawatir memicu tekanan harga.

Namun, bukan berarti jalan ke depan sepenuhnya mulus. OPEC+ disebut akan menambah pasokan minyak pada Mei dan Juni, dengan produksi Arab Saudi ke China tetap tinggi setelah rekor pengiriman bulan lalu. Meski begitu, pasar tetap mencatat sinyal positif dari sisi permintaan khususnya pada produk olahan seperti bensin dan solar-yang tetap kuat di tengah penurunan kapasitas kilang global.

Ke depan, pelaku pasar akan mencermati rilis data ekonomi lanjutan dari AS, arah kebijakan OPEC+, serta perkembangan permintaan dari China yang menjadi pembeli utama minyak global.

CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Diramal "Sukses" Negosiasi Dagang Trump, Asing Siap Masuk RI

Next Article Harga Minyak Belum Bisa Bangkit dari Kubur-Masih Tertekan, Ada Apa?

Read Entire Article
| | | |