Jakarta, CNBC Indonesia - Layanan pengaduan Lapor Pak Purbaya telah resmi dibuka sejak dua hari lalu, Rabu, 15 Oktober 2025. Layanan pengaduan bagi masyarakat terkait dengan layanan perpajakan dan bea cukai dibuka via WhatsApp dengan nomor 082240406600.
Setelah berjalan selama dua hari, ternyata layanan pengaduan ini telah menerima ribuan laporan.
"15.933 laporan masuk dalam 2 hari," kata Purbaya kepada pewarta di kantor Kementerian Keuangan, Jumat (17/10/2025).
Pembentukan bilik pengaduan ini sudah direncanakan sejak seminggu dirinya dilantik. Tujuannya pembentukan ini adalah untuk mencegah tingkah laku pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Bea Cukai yang mengarah pada pemerasan ataupun tindakan ilegal lainnya.
Purbaya pun membagikan beberapa contoh pengaduan kepada media. Salah satunya ada whistleblower yang melaporkan pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) yang sering nongkrong di gerai coffee shop, Starbucks.
Tidak disebutkan lokasinya Starbucks tersebut dan identitas pegawai tersebut. Namun, pengadu mengatakan pegawai Bea Cukai ini kerap nongkrong sambil mengenakan seragam tiap harinya. Pegawai ini juga kerap membicarakan usahanya, terkait dengan pengiriman mobil.
"Ada yang lapor petugas Bea Cukai nongkrong di Starbucks buka laptop tiap hari yang dibicarakan bisnis aset gimana mengamankan aset baru dapat kiriman mobil gimana jualnya mohon ditindak. Saya wiraswasta risih lihatnya ngomong berisik tiap hari pakai baju Bea Cukai," kata Purbaya.
Purbaya pun langsung merespons laporan ini. Dia geram dan mengatakan akan menindak pegawai Bea Cukai ini.
"Ini akan kami tindak ya," kata Purbaya menjawab aduan ini.
Dia memperingkatkan agar pegawai Kementerian Keuangan tidak nongkrong di Starbucks. Jika ada pegawai jajarannya yang masih melakukan hal ini, Purbaya tidak segan memecat mereka.
"Bilang ke mereka nongkrong jangan di Starbucks..mereka masih gak peduli dianggapnya saya main main bilang hari Senin kalau ada yang begini lagi akan saya pecat, saya persulit. Masa nongkrong di Starbucks pakai seragam," paparnya.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Presiden Ini Pernah Bubarkan Bea Cukai Gegara Jadi Sarang Korupsi