Bulog Jawab Tuduhan AS Soal Kuasai Impor Beras-Kedelai-Jagung

5 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog akhirnya angkat bicara soal tudingan Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait praktik monopoli impor pangan di Indonesia. Melalui laporan tahunan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) menyoroti peran Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dianggap terlalu dominan dalam urusan impor komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung pakan, dan kedelai.

Ketika ditanya respons terkait tudingan tersebut, Perum Bulog justru meminta agar melayangkan pertanyaan itu kepada pihak yang menuduh. Dia menekankan bahwa Perum Bulog bekerja atas dasar penugasan yang diberikan oleh pemerintah, alias pihaknya hanya sebagai operator.

"Tanyain sama yang menuduh. Sekali lagi, Bulog kan bekerja atas dasar penugasan," tegas Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto saat dimintai tanggapan atas laporan USTR, ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (29/4/2025).

Ia menolak untuk langsung menyebut tuduhan AS sebagai hal yang tidak masuk akal. Menurutnya, posisi Bulog hanyalah pelaksana kebijakan pemerintah.

Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

"Saya nggak bilang nggak masuk akal. Yang saya bilang adalah Bulog bekerja atas dasar penugasan. Kalau Bulog ditugaskan begini, kita bergerak sesuai penugasan kan," lanjutnya.

Sementara saat ditanya lebih lanjut apakah ada lembaga lain di luar Bulog yang turut melakukan impor beras, Prihasto tidak memberikan jawaban pasti. "Saya nggak mengamati sampai ke sana. Artinya, sementara ini kita melaksanakan tugas gitu," ucap dia.

Sebagai informasi, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah memang menugaskan Perum Bulog untuk melakukan importasi demi menjaga cadangan pangan pemerintah. Penugasan ini membuat Bulog memiliki hak eksklusif untuk mengimpor beberapa komoditas strategis, seperti beras, jagung dan kedelai.

Kondisi tersebut yang kemudian menjadi sorotan USTR, karena dianggap menciptakan hambatan perdagangan dan berpotensi mempersulit akses pelaku usaha asing, termasuk dari AS, ke pasar pangan Indonesia.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jadi Pusat Barang Palsu, Pasar Mangga Dua Masuk Daftar Hitam AS

Next Article Tas "Coach-Michael Kors" Diobral Murah, Ada yang Dilego Rp50.000

Read Entire Article
| | | |