Chaos di Langit AS, Puluhan Bandara Lumpuh

4 hours ago 2
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters,  CNBC Indonesia

08 November 2025 18:00

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)d

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Menteri Perhubungan Amerika Serikat Sean Duffy memperingatkan bahwa pemerintah dapat memaksa maskapai memangkas hingga 20% jadwal penerbangan. Terutama apabila penutupan sebagian kegiatan pemerintahan (government shutdown) tidak segera berakhir. (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan maskapai penerbangan untuk memangkas 4% penerbangan pada hari Jumat di 40 bandara utama karena penutupan pemerintahan. Adapun, pemangkasan diperkirakan akan meningkat menjadi 10% pada 14 November mendatang. (REUTERS/Mike Blake)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Sementara itu, ketidakhadiran pengatur lalu lintas udara pada hari Jumat memaksa FAA untuk menunda ratusan penerbangan di 10 bandara termasuk Atlanta, San Francisco, Houston, Phoenix, Washington, D.C., dan Newark. Berdasarkan data situs pelacak penerbangan FlightAware, hingga Jumat pukul 19.30 waktu setempat, terdapat lebih dari 5.300 penerbangan tertunda. (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Di Bandara Nasional Reagan Washington, keterlambatan rata-rata mencapai empat jam, dengan setidaknya 17% penerbangan dibatalkan dan hampir 40% tertunda. (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Selama masa penutupan pemerintah yang telah berlangsung selama 38 hari, sebanyak 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas pemeriksa keamanan terpaksa bekerja tanpa digaji. Hal itu menyebabkan peningkatan ketidakhadiran para pegawai. (REUTERS/Brian Snyder)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Pemangkasan yang dimulai pukul 6 pagi, mencakup sekitar 700 penerbangan dari empat maskapai terbesar - American Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines, dan United Airlines - dan akan naik menjadi 6% pada hari Selasa dan kemudian 10% pada 14 November jika penutupan tidak berakhir. (REUTERS/Ryan Murphy)

Federal Aviation Administration (FAA) memerintahkan pengurangan penerbangan di 40 bandara utama di tengah penutupan pemerintah AS yang sedang berlangsung di wilayah Queens, New York City, AS, Jumat (7/11/2025). (REUTERS/Ryan Murphy)

Sebelumnya, Administrator FAA Bryan Bedford mengungkapkan bahwa antara 20% hingga 40% pengatur lalu lintas udara tidak masuk kerja setiap harinya. (REUTERS/Ryan Murphy)


Read Entire Article
| | | |