Jakarta, CNBC Indonesia - Festival musik Coachella 2025 di Amerika Serikat (AS) berlangsung bukan hanya soal musik, kemewahan brand, dan drama selebritas. Ajang tahunan ini juga menjadi panggung global bagi para musisi untuk menyuarakan isu-isu sosial dan politik yang mereka perjuangkan.
Tahun ini, sejumlah artis menggunakan kesempatan tersebut untuk menyatakan solidaritas terhadap rakyat Palestina. Grup band seperti Green Day, Blonde Redhead, hingga Kneecap menyuarakan dukungan mereka terhadap Palestina di hadapan penonton dan pemirsa global yang menyaksikan melalui livestream YouTube.
Meski begitu, beberapa musisi mengaku menghadapi penyensoran atas pesan politik mereka. Kneecap, misalnya, mengeklaim bahwa pesan mereka tentang genosida di Gaza yang didukung AS tidak ditayangkan di layar selama penampilan mereka di Sonora Stage.
"Pesan kami soal genosida yang didukung Amerika di Gaza entah bagaimana tidak pernah muncul di layar," tulis band tersebut di Twitter, dikutip Vultura, Selasa (22/4/2025). Mereka pun berjanji akan tampil lebih vokal di akhir pekan kedua.
Streamer Twitch Hasan Piker turut membantu menyebarkan pesan Kneecap dengan menyiarkan pertunjukan mereka pada 18 April secara tidak disensor di kanalnya. Di latar panggung, muncul tulisan: "Israel sedang melakukan genosida terhadap rakyat Palestina. Ini didukung oleh pemerintah AS yang terus mempersenjatai dan mendanai Israel meski mereka melakukan kejahatan perang. Bebaskan Palestina."
Aksi solidaritas dari musisi lain antara lain:
1. Green Day
Band legendaris ini mengubah lirik lagu "Jesus of Suburbia" untuk menyoroti penderitaan akibat perang, merujuk pada lebih dari 17.000 anak-anak yang dilaporkan tewas di Gaza.
2. Kneecap
Selain menampilkan pesan kuat, penonton juga meneriakkan "Free Palestine" dalam pertunjukan mereka. "Anak muda Amerika tidak mendukung genosida," tulis mereka keesokan harinya.
3. Amyl and the Sniffers
Vokalis Amy Taylor menunjukkan dukungan tak hanya kepada Palestina, tapi juga komunitas LGBTQ+ di Amerika, imigran, dan rakyat Ukraina.
4. Clairo & Bernie Sanders
Senator AS Bernie Sanders memberikan kejutan saat memperkenalkan Clairo. Ia memuji sang musisi karena keberaniannya bersuara, termasuk soal "perang brutal di Gaza yang menewaskan ribuan wanita dan anak-anak."
5. Blonde Redhead
Mengakhiri penampilan mereka, band ini mengibarkan bendera Palestina dan memutar rekaman suara Mahmoud Khalil, mahasiswa Columbia yang ditahan oleh ICE setelah memimpin aksi pro-Palestina.
6. Thee Sacred Souls
Vokalis Josh Lane berkata, "Jika aku layak mendapatkan kebebasan dan bernapas, maka begitu juga rakyat Palestina. Begitu juga rakyat Kongo dan Sudan."
7. Bob Vylan
Dalam set-nya, musisi ini menyatakan, "Rakyat Palestina selalu penting."
8. Darkside
Nicolas Jaar menyampaikan pidato emosional mengenai Palestina dan Mahmoud Khalil. Ia menyoroti keterlibatan uang dan teknologi AS dalam konflik tersebut, serta mengkritik pusat penahanan imigran yang dijalankan oleh perusahaan swasta demi keuntungan. "Hanya karena kita memprotes genosida, bukan berarti kita pantas dideportasi," tegasnya.