Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth lagi-lagi ketahuan ceroboh soal rahasia negara. Laporan terbaru menyatakan ia membagikan rencana serangan militer di Yaman lewat aplikasi chat Signal ke istri dan keluarganya.
Laporan The New York Times yang dikutip oleh The Verge menyatakan bahwa grup chat Signal berisi para pejabat pemerintah AS bukan satu-satunya tempat Hegseth berbagi informasi soal rencana serangan militer AS di Yaman. Hegseth juga membagikan rahasia tersebut di dalam grup chat yang berisi istrinya dan puluhan anggota keluarga serta kenalannya.
Informasi yang dibagikan oleh Hegseth, antara lain adalah, jadwal penerbangan pesawat tempur F/A-18 Hornets dalam aksi pengeboman target kelompok Houthi di Yaman.
Grup chat tersebut sudah ada sejak Januari, sebelum Hegseth diangkat menjadi Menteri Pertahanan AS. Hegseth membuat sendiri grup chat tersebut. Nama grup chat tersebut adalah "Defense | Team Huddle".
Hegseth mengakses grup chat Signal tersebut dan mengirim informasi serangan AS menggunakan HP pribadinya, bukan HP yang disediakan oleh pemerintah. Narasumber NYT menyatakan biasanya Hegseth tidak berbagi informasi operasi militer yang sensitif di grup chat tersebut.
Pejabat pemerintah AS telah memberikan konfirmasi soal keberadaan "grup chat informal" dan mengklaim tidak ada informasi rahasia yang didiskusikan di dalamnya.
Namun, menurut The New York Times, staf Hegseth sudah berulang kali memperingatkan agar dirinya tidak membagikan detail soal operasi militer di grup chat Signal. Hegshet juga sudah berulang kali diminta untuk hanya membicarakan urusan pekerjaan di HP yang disediakan pemerintah.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini: