Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin dalam dan sudah mencapai 2,22% ke level 7.944 hingga pukul 13:10 WIB. Sebanyak 571 saham melemah, hanya 118 saham yang menguat dan sejumlah 115 saham stagnan.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, sentimen IHSG hari ini disebabkan oleh kebijakan ekonomi global yang berasal dari Amerika Serikat (AS) dan tensi perdagangan antara AS-China.
"Adapun US government shutdown dan US-China trade tensions masih mewarnai sentimen pasar," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/10).
Selain itu, sentimen global yang mempengaruhi IHSG adalah optimisme penurunan Fed Rate pada akhir Oktober yang terus meningkat.
Sementara dari sentimen Tanah Air, para pelaku pasar menyoroti hasil rilis investasi pada kuartal III tahun 2025 yang diperkirakan terkontraksi, sehingga akan mempengaruhi pergerakan IHSG dalam jangka pendek.
Hal senada juga dikatakan oleh Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong. Ia mengatakan sentimen pasar saham Indonesia dipengaruhi sentimen global terutama regional yang dipicu kekuatiran di sektor perbankan Amerika Serikat (AS).
"Eskalasi tensi dagang China-AS juga ikut memberikan sentimen buruk," imbuhnya.
Menurutnya, sentimen dari perbankan bisa saja menghilang apabila tidak ada perkembangan lanjut yang menyeret bank-bank lain. Sedangkan tensi dagang China-AS masih meningkat, namun XI dan Trump diharapkan akan bertemu akhir bulan ini.
"Sentimen mungkin mereda namun belum hilang, sehingga investor akan cenderung was wa wait and see," pungkasnya.
(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Saham RI Bakal Jadi 3 Sesi, Bos BEI Buka Suara