Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
29 December 2025 19:10
Jakarta, CNBC Indonesia - Posisi dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang cadangan utama dunia kembali mengalami penurunan porsi pada kuartal III-2025 atau September 2025.
Berdasarkan data terbaru dari International Monetary Fund (IMF) dalam laporan Currency Composition of Official Foreign Exchange Reserves (COFER) menunjukkan bahwa pangsa aset cadangan devisa global yang berdenominasi dolar AS turun menjadi 56,9% pada kuartal III-2025, lebih rendah dibanding 58,5% pada 2024.
Level tersebut juga tercatat sebagai yang terendah setidaknya sejak 1995 atau 30 tahun terakhir. Di mana pada saat itu pangsa pasar dolar AS sebagai cadangan mata uang global sebesar 59%.
Aset cadangan devisa berdenominasi dolar AS mencakup sejumlah instrumen keuangan yang dimiliki bank sentral global, antara lain US Treasury securities, mortgage-backed securities (MBS), surat utang lembaga pemerintah AS, obligasi korporasi AS, serta aset dolar lainnya di luar kepemilikan bank sentral AS (The Federal Reserve).
Mengapa Pangsa Dolar Terus Menyusut?
Penurunan porsi dolar AS tidak terjadi karena aksi jual besar-besaran terhadap aset dolar. Sebaliknya, IMF mencatat bahwa kepemilikan aset dolar masih bertambah tipis.
Namun, pada saat yang sama, bank sentral di berbagai negara lebih agresif menambah cadangan dalam mata uang lain, terutama kelompok mata uang yang digolongkan sebagai 'non-traditional reserve currencies'.
Akibatnya, meski nilai aset dolar relatif stagnan dalam kurun sekitar satu dekade terakhir, pertumbuhan cadangan devisa non-dolar berlangsung lebih cepat sehingga porsi dolar terhadap total cadangan devisa global terus menyusut.
Perubahan struktur cadangan devisa ini membawa implikasi bagi Negeri Paman Sam, terutama terkait pembiayaan defisit perdagangan dan defisit anggaran yang selama ini terbantu oleh tingginya permintaan global terhadap aset berdenominasi dolar.
Secara historis, pangsa dolar bahkan pernah turun di bawah 50% pada 1990-1991, setelah merosot jauh dari puncaknya di 85,5% pada 1977.
Kondisi tersebut terjadi di tengah inflasi tinggi, suku bunga ketat, dan beberapa episode resesi yang sempat mengikis kepercayaan bank sentral global terhadap kemampuan The Fed menekan inflasi. Porsi dolar baru kembali pulih setelah stabilitas harga tercapai.
Kemudian, kehadiran euro sempat menjadi pesaing penting bagi dolar, meski momentumnya kembali melemah sejak krisis 2008-2009.
Pergeseran Komposisi Cadangan Devisa Global
Pada kuartal III-2025, total cadangan devisa global tercatat sebesar US$13,0 triliun.
Dari jumlah tersebut, kepemilikan aset dolar AS naik tipis menjadi US$7,4 triliun, menandai kenaikan tiga kuartal berturut-turut. Namun, secara tren sejak pertengahan 2014, nilai aset dolar cenderung bergerak datar meski disertai fluktuasi periodik.
Sejak 2015, pangsa euro relatif stabil di kisaran 20%, sementara kelompok mata uang non-tradisional terus mencatat kenaikan pangsa dan kini telah mencapai 5,6%, mendekati yen yang berada di kisaran 5,8%.
Sebaliknya, persentase cadangan berdenominasi yuan China tercatat menurun sejak kuartal I-2022 dan kembali berada di sekitar level 2019, seiring masih adanya kontrol modal, isu konvertibilitas, dan tantangan struktural lainnya.
Dengan demikian, penurunan pangsa dolar AS dan yuan dalam beberapa tahun terakhir lebih mencerminkan strategi diversifikasi cadangan devisa oleh bank sentral global, ketimbang aksi pelepasan besar-besaran terhadap aset dolar. Tren ini sekaligus menunjukkan semakin besarnya peran mata uang non-tradisional dalam arsitektur cadangan devisa dunia.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)
































:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339674/original/047240900_1757081733-20250904AA_Timnas_Indonesia_vs_China_Taipei-08.JPG)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/bola/watermark-color-landscape-new.png,1125,20,0)/kly-media-production/medias/5339916/original/010495200_1757135510-20250904AA_Timnas_Indonessia_Vs_China_Taipei-108.jpg)







:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5310777/original/099498800_1754792417-527569707_18517708213000398_2665174359766286643_n.jpg)






