Luas Minimum Rumah Subsidi Tak Lagi 21 m2, Ini Fasilitas yang Hilang

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang mempertimbangkan memangkas ukuran minimum rumah subsidi dari 21 meter2 (m2) jadi 18 m2. Dengan pengurangan ini, tentu akan berdampak pada penyesuaian fasilitas terhadap pemanfaatan ruang. 

Salah satu yang bakal berkurang ialah jumlah kamar tidur. Perbandingannya, saat ini rumah subsidi wajib memiliki 2 kamar tidur, namun dengan berkurangnya luas bangunan maka jumlah ruangan boleh berkurang menjadi hanya 1 kamar tidur.

"Ada 1 BR (bedroom) dan 2 BR," kata Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/6/2025).

Penyesuaian fasilitas ini pun telah disadari pengembang. 

"Ada opsi lah 18 m2 atau 21 m2. Jadi ada 2 kamar kalau 21 m2. Kalau 18 m2 kamarnya 1," Ketua Umum Asosiasi Pengembangan dan Pemasaran Rumah Nasional (Asprumnas) Muhamad Syawali Pratna kepada CNBC Indonesia, Selasa (10/6/2025).

"Kalau rumah tapak itu kan 18 m2 taruh lah 3x6 itu meliputi dapur, kamar mandi, ruang cuci, wastafel, dan lemari. Misalnya kalau 18 itu dibuat satu kamar kecil ya, kecil sekali," sebut Syawali.

Adapun menurut kelayakan dari WHO,  satu rumah itu layaknya huni adalah satu orang memiliki ruang area sekitar 9 meter.

"Dipandang dari sudut asas kemanusiaan 18 itu terlalu kecil. Namun itu kalau untuk orang yang belum berpasangan, masih single itu mungkin masih layak lah ya, anggapnya seperti ngekos lah. Kalau ada keluarga, kemudian dia punya anak, agak repot juga ya," sebut Syawali.

"Asosiasi mengusulkan minimal itu 21 meter lah, ada dua kamar ya walaupun itu kecil kamarnya untuk anak, ataupun 18 dulu yang penting tanahnya itu nggak 25 tapi tanahnya 36. Misalnya 4x9, jadi ada rumah mekar ke samping untuk nanti kalau dia punya anak, atau ada kehidupan dia yang mulai mapan. Dia bisa bangun sendiri kamar untuk tamu, atau teman, atau mertuanya, atau seterusnya," ujarnya.

(dce)

Next Article Hore! Warga RI Kategori Ini Berhak Beli Rumah Subsidi, Cek Syaratnya