Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan kabar membanggakan terkait tuna. Dalam sidang ke-29 Indian Ocean Tuna Commission (IOTC), Indonesia berhasil cetak prestasi. Di mana kepatuhan Indonesia dalam mengelola perikanan tuna ternyata lebih tinggi dibandingkan Uni Eropa (UE).
Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Trian Yunanda mengatakan, dalam sidang tahunan IOTC yang berlangsung di La Reunion, Prancis, pada 13-17 April 2025 kemarin, Indonesia menunjukkan taringnya. Katanya, berkat kebijakan yang sudah dimiliki KKP, yakni Penangkapan Ikan Terukur (PIT), tingkat kepatuhan Indonesia dalam pengelolaan tuna menjadi lebih baik dibandingkan Uni Eropa
"Sebetulnya kita patut bersyukur dan berbangga hati. Dengan kebijakan yang sudah ada, yang dimiliki oleh KKP, yaitu kebijakan penangkapan ikan terukur, karena sejatinya ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kebijakan penangkapan ikan terukur ini dilaksanakan," katanya dalam Bincang Bahari KKP, Rabu (30/4/2025).
"Jadi kepatuhan Indonesia ini menarik. Karena kita nilainya di atas Uni Eropa, kita harus bangga ya kepatuhan kita di atas Uni Eropa. Sedangkan kita tahu Uni Eropa luar biasa strict ya dengan berbagai macam kebijakannya," jelas Trian.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Indonesia (ASTUIN) Muhammad Billahmar juga menegaskan keberhasilan ini layak dibanggakan. Namun ia mengeluhkan sikap Uni Eropa yang masih saja curiga terhadap produk ikan dari Indonesia.
"Kepatuhan kita itu lebih tinggi dari Uni Eropa. Tapi ketika ikan kita dikirim ke Uni Eropa, dia tanya catch certificate-nya (sertifikat penangkapannya) mana? Mereka masih tetap curiga bahwa kita ini gak benar," ungkap Billahmar.
Billahmar mengaku dirinya sempat mempertanyakan negara mana yang memiliki data perikanan terbaik. Namun kini semua terbukti, Indonesia jauh lebih baik dari Uni Eropa.
"Saya pernah tanya. Negara mana di dunia yang mempunyai catatan penangkapan ikan yang paling benar datanya? Hari ini kita terbukti lebih tinggi kepatuhannya daripada Uni Eropa," ucapnya.
Ia menambahkan, "Di IOTC itu negara-negara dari Uni Eropa juga ada yang menangkap ikan di situ. Kan kita udah lebih baik sebenarnya."
Foto: Bincang Bahari edisi ketiga “Diplomasi Tuna Indonesia: Tambah Kuota, Tambah Tanggung Jawab di Media Center KKP, Rabu (30/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Bincang Bahari edisi ketiga “Diplomasi Tuna Indonesia: Tambah Kuota, Tambah Tanggung Jawab di Media Center KKP, Rabu (30/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri KKP Minta DPR Buka Blokir Anggaran
Next Article KKP Bakal Geber Budidaya Tuna di RI, Begini Caranya