Jakarta, CNBC Indonesia - Planet yang paling dekat dengan Matahari, Merkurius dikabarkan memiliki berlian. Kandungan cukup banyak hingga mencapai 10 mil atau sekitar 16 km.
Petunjuknya berasal dari Messenger NASA. Wahana itu memetakan planet secara terperinci termasuk yang berada di dalamnya.
Salah satu yang terungkap adalah lautan magma mendingin membuat karbon ringan melayang ke atas. Sementara logam lebih padat akhirnya tenggelam ke bawah.
Dalam sebuah penelitian terbaru dari China dan Belgia mengungkapkan fakta baru. Karbon yang lebih berat tenggelam dan mengkristal ulang menjadi berlian, dikutip dari Earth, Jumat (25/4/2025).
Tim peneliti Yanhao Lin dari Pusat Penelitian Lanjutan Sains dan Teknologi Tekanan Tinggi (HPSTAR) menciptakan kembali bagian dalam Merkurius. Mereka menekan batuan sintetis hingga 7GPa dan memanaskannya hingga 3.600 derajat farenheit (1.982 derajat Celcius).
Percobaan juga menunjukkan pada batal inti mantel, karbon berubah menjadi cangkang berkilau berukuran 18 km.
"Kami menggunakan mesin press bervolume besar meniru kondisi suhu tinggi dan bertekanan tinggi pada batas inti mantel Merkurius, menggabungkannya dengan geofisika dan hitungan termodinamika," kata Lin.
Berlian di Merkurius terbentuk karena lapisan grafit planet. Jika benar tertanam berlian di dalamnya maka ini menjadi pembeda Merkurius dengan planet berbatu lain.
Misalnya tiga planet lain yakni Bumi, Mars dan Venus kehilangan sebagian besar karbon ke luar angkasa atau mengunci dalam karbonat. Merkurius berlaku sebaliknya, ditimbun dan menjadi berlian.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: SpaceX Jemput 2 Astronot Yang Terjebak 9 Bulan di Luar Angkasa
Next Article Asteroid Besar Hantam Bumi 2032, NASA Akhirnya Buka Suara