Pemerintah Buka Suara soal Ledakan Pelabuhan Iran, Ungkap Nasib WNI

10 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI buka suara terkait ledakan dahsyat dan kebakaran di Pelabuhan komersial terbesar di Iran yang menewaskan puluhan dan melukai lebih dari 1.000 orang.

Juru Bicara Kemlu RI Rolliansyah Soemirat mengatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam insiden pada Sabtu, 26 April 2025 tersebut.

"KBRI Tehran melaporkan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan WNI menjadi korban ledakan tersebut," kata jubir yang akrab disapa Roy dalam keterangannya, dikutip Senin (28/4/2025).

Roy menyebut saat ini terdapat 385 WNI berada di Iran. Sebagian besar mahasiswa tinggal di Kota Qom dan banyak WNI lainnya tinggal di Tehran, Ibu Kota Iran. "Tidak ada WNI tinggal di Bandar Abbas," ujarnya.

"KBRI Tehran telah berkoordinasi dengan Otoritas di Iran dan komunitas WNI di berbagai wilayah di Iran untuk memastikan keselamatan mereka," kata Roy. "Kemlu dan KBRI Tehran akan terus memantau kondisi WNI di Iran secara berkala."

Roy menyebut bagi WNI yag membutuhkan bantuan dapat menghubungi Hotline KBRI Tehran melalui nomor +989024668889.

Setidaknya 40 orang tewas dan 1.200 orang lainnya terluka akibat ledakan dahsyat dan kebakaran di Pelabuhan komersial terbesar di Iran, pelabuhan Shahid Rajaei, yang terletak lebih dari 1.000 km (620 mil) di sebelah selatan Ibukota Teheran.

Mengutip Al Jazeera, terpantau helikopter-helikopter menyiramkan air ke api yang berkobar beberapa jam setelah ledakan awal pada hari Sabtu di atas pelabuhan tersebut.

Hossein Zafari, juru bicara organisasi manajemen krisis Iran, menyalahkan burukanya penyimpanan bahan kimia dalam kontainer di Shahid Rajaei. "Penyebab ledakan adalah bahan kimia di dalam kontainer," katanya kepada kantor berita Iran, IRNA.

"Sebelumnya, direktur jenderal manajemen krisis telah memberikan peringatan kepada pelabuhan ini selama kunjungan mereka dan telah menunjukkan kemungkinan adanya bahaya," kata Zafari.

Namun, seorang juru bicara pemerintah Iran mengatakan bahwa meskipun bahan kimia kemungkinan besar telah menyebabkan ledakan tersebut, namun masih belum dapat dipastikan penyebab pastinya.

Sekitar 10 jam setelah ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaei di Iran selatan, Press TV melaporkan bahwa kebakaran semakin membesar.

Dengan asap yang menyesakkan menyebar ke seluruh area, sekolah-sekolah dan kantor-kantor yang berjarak 23 km (14 mil) jauhnya di Bandar Abbas, ibukota provinsi Hormozgan, telah diperintahkan untuk ditutup pada hari Minggu, kata Press TV, agar pihak berwenang dapat fokus pada upaya darurat.

Perusahaan Penyulingan dan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa fasilitas-fasilitas minyak di daerah tersebut tidak terpengaruh oleh ledakan tersebut.


(tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: 5 WNI Terdampak Kebijakan Imigrasi Trump Sudah Dideportasi

Next Article Video: Ketegangan Dengan Israel Memanas, Iran Perluas Latihan Militer

Read Entire Article
| | | |