Pesawat Airbus Mendarat Darurat, 15 Penumpang Dilarikan ke RS

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerbangan maskapai JetBlue Airways mengalami insiden setelah pesawatnya mendadak kehilangan ketinggian sekitar 100 kaki atau 30 meter. Kejadian itu terjadi hanya dalam waktu tujuh detik, yang membuat 15 orang harus dilarikan ke rumah sakit.

Menurut laporan CNN International, peristiwa itu memaksa pilot melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Tampa, Florida, Amerika Serikat.

Penerbangan dengan nomor 1230 itu sedang beranjak dari Cancun Meksiko menuju ke Newark, New Jersey, Kamis lalu. Kemudian pesawat dialihkan ke Bandara Internasional Tampa sekitar pukul 14.00 waktu setempat, menurut Federal Aviation Administration (FAA).

Data dari FlightRadar24 menunjukkan pesawat sempat turun 100 kaki dalam waktu sekitar tujuh detik, sekitar pukul 13.48, sebelum melanjutkan perjalanan yang lebih normal ke Tampa.

Disebutkan permasalahan itu terjadi karena "Masalah kendali penerbangan" yang saat ini tengah diselidiki oleh FAA. Meski National Transportation Safety Board (NTSB) yang mengetahui insiden ini mengatakan penyelidikan itu masih belum dimulai.

Meski belum diketahui penyebab pasti penyebab ini, Pilot memberi tahu pengendali lalu lintas udara bahwa pesawat mengalami "Masalah kendali penerbangan", menurut rekaman audio di LiveATC.net.

Kegagalan kendali penerbangan bukan hal yang belum pernah terjadi pada Airbus A320, yang menggunakan sistem fly-by-wire, di mana input kontrol dari pilot dijalankan melalui komputer untuk menggerakkan permukaan kendali pesawat.

Juru Bicara Tampa Fire Rescue, Vivian Shedd mengatakan bahwa setidaknya ada 15-20 orang di pesawat dan dilarikan ke rumah sakit dengan cedera yang tidak mengancam jiwa.

Dua anak-anak dan 12 orang dewasa dibawa ke St. Joseph's Hospital di Tampa dengan cedera ringan, dan semua telah dipulangkan, kata juru bicara rumah sakit. Tidak ada informasi tambahan mengenai cedera yang tersedia.

(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Pesawat Air India Mendarat Darurat di Thailand, Diteror Ancaman Bom