Purbaya Singgung 'Saham Gorengan', OJK Akan Lakukan Ini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi pesan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa terkait pasar modal Indonesia. Sebelumnya, Purbaya sempat menyinggung soal 'saham gorengan".

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan pihaknya terus mendorong perlindungan konsumen dan investor dan integritas pasar.

"Sejalan dengan pesan Menteri Keuangan yang disampaikan dalam acara dialog dengan pasar modal minggu lalu, Pak Purbaya menegaskan bahwa pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal. Salah satunya dengan menjaga agar transaksi pasar modal berjalan dengan wajar teratur dan juga efisiensi," ungkap Inarno dalam Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, di Jakarta, Senin, (17/10/2025).

Menindaklanjuti hal tersebut, OJK akan terus memperkuat fungsi pengawasan dan deteksi dini terhadap aktivitas yang tidak wajar dan potensi pelanggaran di pasar. Pihaknya juga meningkatkan sinergi dengan SRO dan pelaku pasar modal.

"Serta memperkuat koordinasi dengan aparat penegak hukum guna memastikan penegakan disiplin pasar, pemberantasan praktik manipulatif dan juga perlindungan optimal bagi investor," kata dia.

"Pihaknya pun memperluas literasi kepada masyarakat pun terus diperluas agar investor memahami bahwa investasi yang bijak memerlukan pemahaman terhadap risiko bukan semata-mata mengejar keuntungan secepat mungkin," tambahnya.

Hingga 16 Oktober kemarin, OJK mencatat, IHSG berada di level 8.124 atau tumbuh sebesar 14,76% year to date (ytd). Adapun nilai kapitalisasi pasar saham telah mencapai Rp15.227 triliun atau setara dengan 68,78% dari PDB kita.

"Angka tersebut tentunya telah mendekati target roadmap kita kalau kita ingat dalam bisa kita lihat roadmap kita itu adalah 2023-2027 itu adalah 70% dan saat ini sudah mendekati 68,78% mudah-mudahan pada saatnya akan mencapai target kita," jelasn Inarno.

Inarnomelanjutkan bahwa hingga 16 Oktober 2025, OJK telah menerbitkan 161 pernyataan efektif atas emisi efek dengan total nilai penghimpunan dana itu sebesar Rp189,6 triliun. Sementara itu alternatif pendanaan lain melalui security crowdfunding telah berhasil menghimpun dana bagi usaha skala kecil dan menengah sekitar Rp1,72 triliun yang berasal dari 912 penerbit atau efek yang diterbitkan.

Sementara jumlah investor di pasar modal mencapai hampir 19 juta single investor identification (SID) per 15 Oktober 2025. Angka ini mendekati target roadmap dimana OJK menargetkan SID 20 juta di 2027.

Sebelumnya, Purbaya menegur jajaran direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mereka meminta insentif kepadanya. Teguran ini terkait dengan masih banyaknya saham gorengan di pasar modal.

Oleh karena itu, dia memberikan syarat kepada BEI untuk membereskan saham gorengan, sebelum dia memberikan insentif.

"Saya bilang belum saya kasih sebelum dia rapikan kondisi pasar modal kita, di mana banyak yang goreng-goreng tapi santai saja masih lenggang karena investor kecil jadi rugikan," ujar Purbaya, dikutip Minggu (12/10/2025).

Purbaya tidak mengatakan secara jelas insentif yang diminta BEI. Namun, dia mengatakan insentif yang diminta bermacam-macam, termasuk insentif pajak.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ada Aturan Baru Buat Sekuritas & Underwirter, Berlaku 11 Desember 2025

Read Entire Article
| | | |