RI Punya 'Harta Karun' Baru dan Bersih, Bisa Diekspor!

14 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa Indonesia ternyata memiliki salah satu sumber energi bersih dan berpotensi untuk diekspor. Energi bersih yang dimaksud yaitu hidrogen.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengungkapkan, potensi energi hidrogen beserta turunannya di dalam negeri melimpah. Sumber energi hidrogen ini bisa dihasilkan dari sumber daya fosil maupun non fosil, seperti batu bara, gas, panas bumi hingga air.

"Hidrogen yang akan mendukung upaya dekarbonisasi dengan mengembangkan pasar domestik. Dan sebagai komoditi hidrogen dan turunannya akan bisa diekspor ke pasar global," jelasnya dalam acara Pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition (GHES) 2025 di JCC, Selasa (15/4/2025).

"Dan kali ini alhamdulillah semua peserta, semua industri support dan juga mulai mengembangkan, menunjukkan kemajuan, merealisasikan ekosistem hidrogen," tambahnya.

Eniya juga mengungkapkan, energi hidrogen tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk industri, namun hidrogen juga bisa mendukung upaya pengurangan emisi karbon di dalam negeri.

"Walaupun hidrogen itu selama ini dikenal setelah dipakai di industri petrochemicals, pupuk, dan lain sebagainya, namun hidrogen untuk energi baru merupakan langkah pertama kita untuk menginisiasi dekarbonisasi ini," bebernya.

Meski potensi hidrogen dalam negeri terhitung melimpah, Eniya menekankan hal tersebut tidak luput dari tantangan yang besar dalam pengembangannya.

Dia menyebutkan, pengembangan hidrogen dalam negeri masih memerlukan dukungan dari seluruh sektor.

"Dan tentu saja dukungan penuh dari semua pihak di antaranya pengembang infrastruktur untuk produksi hidrogen, juga distribusi hidrogen, serta peningkatan kapasitas tenaga kerja yang mendukung industri ini," imbuhnya.

Dengan begitu, dia menyebutkan pihaknya optimistis dapat membawa hidrogen Indonesia ke kancah internasional hingga menjadi hub hidrogen.

"Indonesia akan menjadi Indonesia saya inginkan kita bisa go global jadi Indonesia is ready for the global hydrogen hub," tutupnya.

Di acara yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut, PLN telah memproduksi 200 ton hidrogen per tahun. Dari jumlah produksi tersebut, baru 75 ton yang digunakan perseroan untuk pendingin pembangkit listrik, sementara 128 ton merupakan excess energi yang belum terpakai. Oleh karena itu, sebanyak 128 ton itu menurutnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan.

"Nah kebetulan di PLN pembangkit kami itu butuh pendingin. Pendinginnya apa? Hidrogen. Maka kami nyetrum air untuk dapat hidrogen untuk mendinginkan pembangkit kami. Eh salah hitung, produksinya 200 sekian ton yang dipakai 75 ton, 128 ton-nya menjadi excess supply. Nah begitu ada excess supply, inilah yang kita gunakan," jelasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus PLN Hadapi Potensi Beban Turun 30% Saat Lebaran

Next Article 3 Bulan Jadi Presiden, Prabowo Resmikan Proyek Energi Terbesar Dunia

Read Entire Article
| | | |