Sri Mulyani Beberkan Daftar Barang Impor dari AS yang akan Ditambah

11 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah barang impor dari Amerika Serikat yang akan makin banyak diserap oleh Indonesia, untuk menyeimbangkan defisit neraca perdagangan AS terhadap Indonesia.

Sebagaimana diketahui, defisit neraca perdagangan antara AS dengan Indonesia pada 2024 mencapai US$ 18 miliar, membuat Presiden AS Donald Trump geram hingga mengenakan tarif dagang yang tinggi terhadap Indonesia sebesar 32%.

Tarif resiprokal itu merupakan bagian dari kebijakan perang dagang yang ia luncurkan kepada negara-negara mitra dagang utamanya, yang dianggap memiliki catatan defisit perdagangan tinggi dengan AS.

"Jadi ya, beberapa komoditas serta produk manufaktur yang dapat kita gunakan untuk persempit atau kurangi atau bahkan hilangkan surplus ini," kata Sri Mulyani dalam program First On CNBC, dikutip Senin (28/4/2025).

Sri Mulyani mengatakan, produk pertama yang akan menjadi target supaya neraca perdagangan antara AS dan Indonesia kembali surplus ialah produk agrikultur, seperti gandum, kedelai, jagung.

"Saya yakin bahwa di sini, di Amerika Serikat, produk pertanian memainkan peran penting dalam banyak konstituen di Amerika Serikat, yang menghasilkan gandum, kedelai, jagung," tegasnya.

"Ini semua adalah produk makanan atau produk pertanian yang juga dikonsumsi di Indonesia secara signifikan dan kami mengimpor tidak hanya dari Amerika Serikat tetapi juga banyak negara lain," tegasnya.

Produk kedua, ialah minyak dan gas bumi, khususnya gas cair atau yang dikenal dengan istilah LNG ataupun LPG. Menurutnya, komoditas itu sangat penting bagi Indonesia, karena Indonesia bukanlah negara yang menjadi produsen migas.

Ketiga, ia mengungkapkan bahwa produk yang akan dioptimalisasi impornya ialah yang berasal dari perusahaan penerbangan AS, Boeing. Namun, ia tak mendetailkan produk apa saja yang akan ditambah impornya dari Boeing.

"Jadi ini semua adalah area di mana kita tentu dapat melakukan outsourcing minyak dan gas ini dari Amerika Serikat, termasuk produk Boeing dan sebagainya," tuturnya.

Daftar barang impor yang akan ditingkatkan serapannya di dalam negeri ini pun telah dibawa pemerintah kepada pemerintah AS saat negosiasi tarif resiprokal yang digelar selama sepekan lalu.

Ketua tim negosiasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pembelian atau impor Indonesia dari AS untuk menyeimbangkan defisit perdagangan AS, seperti untuk produk energi (crude oil, LPG dan gasoline) serta peningkatan impor produk pertanian dari AS (soybeans, soybeans meal dan wheat) telah disampaikan dalam pertemuan dengan United States Secretary of Commerce Howard Lutnick.

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," ujar Airlangga.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Lawan Ancaman Tarif Trump, RI Siap Alihkan Ekspor Ke Eropa & Australia

Next Article Berikut Ini Daftar Menteri Prabowo yang Ikut di Tim Negosiasi Tarif AS

Read Entire Article
| | | |