Survei ESDM: di Atas 70%, Masyarakat Setuju RI Bangun 'Nuklir'

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa dukungan masyarakat terhadap rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di tanah air mulai tinggi. Hal tersebut dapat terlihat dari survei yang dilakukan dari tahun ke tahun.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menjelaskan bahwa pengembangan PLTN sendiri telah menjadi bagian dari prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2024, serta revisi kebijakan energi nasional.

Menurut dia berdasarkan survei pada tahun 2016, secara nasional sebanyak 77,53% masyarakat juga telah menyatakan setuju dengan pembangunan PLTN. Kemudian pada tahun berikutnya, angka tersebut naik menjadi 73,7%.

"Kemudian secara regional di Kalimantan Barat bahkan angkanya itu mencapai 88% mendukung," kata Dadan dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Rabu (30/4/2025).

Sebagai perbandingan, di negara maju seperti Prancis, tingkat dukungan publik terhadap PLTN hanya sekitar 40%. Artinya, tingkat penerimaan masyarakat Indonesia justru dua kali lipat lebih tinggi dari negara di Eropa.

Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa secara global, saat ini terdapat 417 unit PLTN yang beroperasi dengan total kapasitas mencapai 373.000 megawatt (MW). Kemudian, sebanyak 61 unit PLTN sedang dalam tahap konstruksi dengan total kapasitas 62,6 gigawatt (GW).

"Dan ini bisa kita lihat di negara-negara yang secara ekonomi pengembangannya itu setingkat atau sejajar dengan Indonesia atau bahkan dalam beberapa hal barangkali kita lebih baik. Pakistan, Bangladesh, Turki, China, Mesir. Jadi negara-negara seperti Uni Emirat Arab, beberapa pimpinan dan anggota DPR yang secara sumber daya dia mempunyai banyak fosil, nah ini sudah masuk juga mengembangkan PLTN," ujarnya.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Siap Bangun Pembangkit Nuklir, Negara Ini Minat Investasi

Next Article Bahlil Pastikan RI Punya 'Nuklir' Pada Tahun 2032, Segini Kapasitasnya

Read Entire Article
| | | |