Bola.com, Jakarta - Persik mencatat hasil minor di putaran kedua BRI Liga 1 2024/2025. Delapan kali beruntun tak meraih kemenangan, Macan Putih pun harus ekstrawaspada agar tak disalip tim-tim papan bawah yang sedang bernafsu lepas dari zona degradasi.
Kekalahan pekan ke-26 dari Persib dengan skor 4-1 di Stadion GBLA Bandung memperpanjang derita Ze Valente dkk. Pada tujuh partai sebelumnya, Persik ditumbangkan Persita 1-0, Malut United 2-1, dan Dewa United FC 2-1.
Tim asuhan Marcelo Rospide hanya mendapat tambahan empat angka dari hasil imbang atas PSS 0-0, Barito Putera 1-1, Persis 0-0, dan PSBS 1-1. Padahal asa tinggi sempat hinggap di dada para pemain ketika Persik menutup putaran pertama nangkring di papan atas.
Sisa pertandingan musim ini tinggal delapan kali. Dengan koleksi poin 34, kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Ini jadi lampu kuning jika Persik tak mendapat asupan angka di partai berikutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tujuh Klub Berambisi Tinggalkan Zona Degradasi
Tujuh klub di papan bawah sangat berambisi meninggalkan zona merah. PSBS, Barito Putera, PSIS, Persis, Semen Padang, Madura United, dan PSS masih berpeluang memperbaiki posisi masing-masing. Karena selisih poin mereka tak terpaut jauh.
Barito Putera dan Persis menjadi rival yang terus menunjukkan performa bagus. Kehadiran Vitor Tinoco memberi warna baru permainan Laskar Antasari, julukan Barito Putera. Pelatih asal Malaysia, Ong Kim Swee juga pelan-pelan membawa Laskar Sambernyawa makin percaya diri.
Jika di klasemen akhir Persik terbenam di papan bawah, maka ini jadi rapor mengecewakan bagi Marcelo Rospide yang dua musim berurutan gagal membawa tim asal Kota Kediri ini memenuhi target di posisi lima besar.
Kendala Besar
Kendala terbesar bagi Persik adalah absennya pemain utama secara bergiliran di paruh kedua musim ini. Ada yang dibelit cedera berkepanjangan hingga hukuman kartu. Misalnya striker Ramiro Fergonzi yang tenaganya sangat dibutuhkan malah mangkir sebanyak empat pertandingan.
Ezra Walian yang sebelumnya selalu jadi andalan di sayap kiri penyerangan telah istirahat sebanyak tujuh partai karena cedera. Formasi darurat yang dilakukan Marcelo Rospide tak membuahkan hasil positif.
Bagaimana Yusuf Meilana yang didorong di sayap serang tak membahayakan pertahanan Persib. Ketergantungan terhadap Hamra Hehanusa pun jadi kelemahan Persik saat dia tak main di kandang Persib. Nah, strategi apa lagi yang bisa dilakukan Rospide agar Persik garang lagi di laga berikutnya?