Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara berbalik arah dan melemah ke bawah level US$100/ton di tengah pembangkitan kembali industri batu bara di West Virginia dan kebijakan lunak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Dilansir dari Refinitiv, harga batu bara kemarin, Rabu (9/4/2025) tercatat sebesar US$98,5/ton atau turun 1,75% apabila dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya.
Depresiasi harga batu bara ini memutus tren penguatan yang terjadi selama dua hari beruntun dengan penguatan menembus 2,2%.
Presiden AS, Donald Trump menandatangani serangkaian perintah eksekutif pada Selasa lalu yang bertujuan untuk membangkitkan kembali industri batu bara di West Virginia.
Perintah-perintah ini memprioritaskan sumber daya energi domestik Amerika dan dirancang untuk memenuhi permintaan energi yang diperkirakan akan meningkat seiring berkembangnya pusat data kecerdasan buatan (AI).
Di bawah perintah eksekutif yang ditandatangani tersebut, pembangkit listrik tenaga batu bara yang sudah tua akan diizinkan untuk tetap beroperasi, dengan pemberian pengecualian baru selama dua tahun dari persyaratan federal untuk mengurangi emisi beracun.
Penangguhan ini juga mendorong pembangunan pembangkit baru di wilayah-wilayah di mana pembangkit lama tidak lagi mampu atau tidak aman untuk dioperasikan kembali.
Perintah eksekutif lainnya mengharuskan lembaga federal untuk mengidentifikasi sumber daya batu bara di lahan federal dengan tujuan agar dapat disewakan dan ditambang, sesuatu yang dilarang oleh pemerintahan sebelumnya.
Perintah terakhir bertujuan untuk membatasi kewenangan negara bagian agar tidak menghambat produksi energi domestik, sebuah kebijakan yang diminta Presiden Trump untuk diawasi langsung oleh Jaksa Agung Pam Bondi.
Tak butuh waktu lama bagi pejabat terpilih di West Virginia untuk menyuarakan pendapat mereka tentang kebijakan baru tersebut.
Gubernur Patrick Morrissey menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya dominasi energi dan komitmen Presiden Trump terhadap hal itu melalui perintah-perintah yang baru ditandatangani.
"Dengan Trump, dia benar-benar memahaminya. Dia tahu bahwa untuk Amerika bangkit kembali, kita harus mengandalkan sumber daya energi kita sendiri. Jadi dia berada di garis depan untuk memastikan Amerika tidak hanya mandiri energi, tetapi juga menjadi negara yang dominan secara energi," kata Morrissey saat diwawancarai Fox News.
Gubernur itu kemudian menekankan pentingnya dominasi dalam industri global.
"Kita harus mendominasi. Dan itulah yang dipahami Presiden Trump. Dia terus mencari cara untuk memaksimalkan potensi sumber energi Amerika yang ada di bawah kaki kita. Kita bicara tentang batu bara, gas alam, minyak. Dia memahaminya karena dia tahu bahwa agar kita bisa bersaing, kita harus menghasilkan lebih banyak listrik, lebih banyak pembangkit, lebih banyak transmisi, lebih banyak konsumsi," ujar Gubernur Morrissey.
Pejabat lain seperti Senator Jim Justice dan Senator Shelley Moore Capito juga menyatakan dukungannya terhadap perintah eksekutif Presiden Trump, seperti yang mereka sampaikan dalam siaran pers masing-masing.
"Bergadang semalaman untuk meloloskan resolusi anggaran yang akan membuat hidup rakyat West Virginia lebih baik dan memungkinkan Presiden Trump menjalankan agendanya adalah alasan saya dikirim ke Washington," komentar Senator Justice.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)