Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas logam mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Rabu (23/4/2025), sekalipun harga emas global tengah menurun.
Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung misalnya, harga emas Antam tercatat tembus mencapai Rp2.039.000 per gram, naik Rp23.000 dibandingkan perdagangan hari sebelumnya.
Pada perdagangan kemarin, Rabu (23/4/2025), harga emas dunia di pasar spot terperosok 2,78% di level US$3.287,48 per troy ons. Pelemahan tersebut menjadi kejatuhan harga emas selama dua hari beruntun dan terjadi usai harga emas menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$3.500,05 per troy ons. Dalam dua hari emas sudah jatuh 4%.
Di tengah masih tingginya harga emas tersebut, Presiden Prabowo Subianto telah meresmikan fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025). Fasilitas ini diproyeksikan mampu memproduksi 50-60 ton emas batangan per tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa PT Freeport Indonesia sudah melakukan kontrak penjualan dengan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebanyak 30 ton per tahun.
"Mungkin lebih, sisanya akan kita prioritaskan market dalam negeri. Dan saya pikir ini adalah kesempatan bagi teman-teman pengusaha atau seluruh masyarakat untuk melakukan investasi di bidang emas," ungkap Bahlil usai peresmian PMR, Gresik.
Lebih lanjut, Bahlil menilai investasi yang stabil di era ekonomi global yang tidak menentu yaitu emas. Adapun emas yang berasal dari pabrik milik Freeport Indonesia ini sudah mempunyai sertifikat internasional.
"Jadi nggak perlu ada keraguan," kata dia.
Bahlil pun mengatakan PMR ini merupakan pabrik emas terbesar di Indonesia dengan nilai investasinya mencapai US$ 630 juta atau setara Rp 10 triliun.
"Dan ini untuk di Freeport di Gresik. Kalau Amman Mineral 900 lebih emasnya 18-20 ton emas, jadi overall 2 pabrik mencapai 60-70 ton emas per tahun," terang Menteri ESDM Bahlil dalam sambutannya di JIIPE, Gresik, Jatim, (17/3/2025).
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, fasilitas PMR di Gresik ini telah memurnikan emas dan perak dari lumpur anoda sejak 30 Desember 2024. Pihaknya juga telah mengirimkan 125 kilo gram (kg) emas batangan murni atau senilai Rp 207 miliar kepada PT Antam perdana pada Rabu (12/2/2025) dan berencana melanjutkan kerja sama dengan Antam untuk memasok emas batangan dengan kadar kemurnian 99,99% tersebut sebanyak 30 ton per tahun.
Sebagaimana diketahui, PMR ini menjadi salah satu bagian dari smelter konsentrat tembaga di Gresik ini. Di mana, smelter konsentrat tembaga ini merupakan smelter dengan single line terbesar di dunia yang memiliki nilai investasi mencapai US$ 4,2 miliar.
(wia)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rekor Lagi, Rekor Lagi, Ke Mana Arah Harga Emas?
Next Article Freeport Sukses Produksi Emas Batangan Sejak 30 Desember 2024