Harga Minyak Anjlok, Pasar Waspadai OPEC+ dan Efek Tarif AS-China

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia merosot tajam pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis (24/4/2025) waktu Indonesia, terseret kombinasi kekhawatiran pasar akan potensi lonjakan pasokan dari OPEC+ dan ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dengan China yang belum mereda.

Kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Juni ditutup turun 2,97% ke level US$66,16 per barel, menandai penurunan harian terdalam dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, kontrak West Texas Intermediate (WTI) juga terperosok 3,1% ke posisi US$62,26 per barel.

Penurunan ini memperpanjang tren negatif sejak awal April, di mana harga Brent telah tergelincir lebih dari 11% dari level tertingginya bulan ini di atas US$74 per barel.

Pelemahan harga minyak terjadi seiring sinyal dari beberapa anggota OPEC+ yang mendorong peningkatan produksi dalam pertemuan mendatang. Perselisihan internal mengenai kepatuhan terhadap kuota produksi memicu kekhawatiran bahwa kartel tersebut bisa mengendurkan pengendalian pasokan.

Menurut laporan pasar yang dikutip dari Reuters, negara-negara seperti Irak dan Uni Emirat Arab menunjukkan sinyal tidak puas dengan pembatasan produksi yang berlaku saat ini, dan berpotensi mendorong pelonggaran kebijakan pada Juni.

"Jika OPEC+ gagal mempertahankan kedisiplinan, pasar akan menghadapi risiko pasokan berlebih di tengah permintaan global yang belum pulih penuh," kata analis energi dari salah satu lembaga riset berbasis London.

Di sisi permintaan, sentimen pasar juga tertekan oleh perkembangan terakhir dalam perang dagang AS-China. Ketegangan yang kembali meningkat membuat pelaku pasar cemas bahwa aktivitas ekonomi global bisa melambat, terutama di sektor energi.

Kebijakan tarif baru yang dilontarkan oleh Washington disambut dengan wacana pembalasan dari Beijing. Hal ini memperkeruh prospek pertumbuhan global dan memicu kekhawatiran bahwa konsumsi minyak mentah akan ikut terpangkas.

Harga minyak kini memasuki fase konsolidasi teknikal di tengah kabut ketidakpastian fundamental. Investor akan mencermati lebih lanjut dinamika pasokan OPEC+, data persediaan minyak AS yang akan dirilis malam ini waktu Indonesia, serta arah kebijakan perdagangan global dalam beberapa pekan ke depan.

CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Komoditas Jeblok, Begini Nasib Saham Minyak

Next Article Harga Minyak Rebound, WTI Hampir Sentuh US$73 per Barel

Read Entire Article
| | | |