Harga Listrik dari Sampah Dipatok US$ 0,20/kWh, Investor Tak Bisa Nego

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan harga jual listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) dari proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik hanya satu tarif, yakni US$ 0,20 per kWh. Rencananya proyek ini akan dijalankan oleh Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.

"Ini dengan satu tarif 20 sen (Per kWh) nanti 3-6 bulan akan kita selesaikan prosesnya," katanya, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025).

Zulhas menerangkan dengan adanya proyek ini diharapkan persoalan sampah di 33 provinsi akan selesai, dalam waktu 2 tahun.

"Nanti Danantara akan melaksanakan kira-kira 1 tahun sampai 1,5 tahun. jadi 2 tahun soal sampah di 33 provinsi, bisa kita selesaikan," kata Zulhas.

Terpisah, CEO BPI Danantara Rosan Roeslani juga mengungkapkan harga jual listrik dari pembangkit listrik tenaga sampah ini hanya US$ 0,20 per kWh.

Dia menerangkan Danantara terbuka dengan berbagai investor, namun terkait harga jual listrik tidak lagi bisa dinegosiasikan.

"Investornya siapa saja. Tapi kita sudah menentukan standarisasinya dan juga semua sudah jauh lebih jelas dari segi pricing juga satu harga (US$) 20 sen (Per kWh). Jadi tidak ada negosiasi lagi, harga sudah jelas 20 sen, teknologi seperti apa, dan kita melakukan tender secara terbuka dan transparan," kata Rosan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/9/2025).

Rosan juga menerangkan aturan dasar terkait pengelolaan sampah diharapkan rampung dalam waktu dekat, sehingga proyek Waste to Energy ini bisa dibangun pada akhir tahun ini.

Rencananya proyek ini akan dibangun di 33 titik di Indonesia mulai di Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, dan Surabaya. Selain itu, proyek ini diperkirakan akan menyerap sampah sekitar 1.000 - 2.500 ton per hari.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Baru Diresmikan Prabowo, Segini Harga Listrik PLTP Ijen Medco ke PLN

Read Entire Article
| | | |