Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah bakal membangun proyek pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau waste to energy (WTE). Proyek ini akan menggandeng Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menurut CEO BPI Danantara Rosan Roeslani aturan ini akan diselenggarakan di 33 titik di Indonesia, mulai dari Jakarta, Bandung, Bali, Semarang, dan Surabaya. Ditargetkan proyek ini bisa mulai konstruksi pada akhir tahun ini.
"Jakarta sendiri akan ada 4 titik, dan akan melakukan tender secara terbuka transparan, sehingga harapannya akhir tahun ini bisa mulai proses konstruksinya," katanya.
Lebih lanjut terkait dengan Peraturan Pemerintah yang terjadi pengelolaan sampah sendiri bakal rampung dalam waktu dekat.
"Ini PP-nya akan selesai," kata Rosan.
Rosan juga menjelaskan nantinya akan menggandeng investor untuk menjalankan proyek ini. Meski dengan standarisasi yang ditentukan oleh Danantara.
Selain itu terkait harga jual listrik juga sudah distandarisasi. Jadi investor tidak lagi harus melakukan negosiasi kepada pemerintah.
"dan juga semuanya sudah jauh lebih jelas dari segi pricing juga satu harga US$ 20 sen (Per kWh). Jadi tidak ada negosiasi lagi, harga sudah jelas US$ 20 sen (Per kWh). teknologi seperti apa, industrinya seperti apa. dan kita akan melakukan tender secara terbuka dan transparan," katanya.
Selain itu, menurut Rosan, diproyeksikan proyek Waste to Energy ini mampu menyerap sampah sekitar 1.000 - 2.500 ton per hari.
"Minimum 1.000 ton per hari, kalau di Jakarta satu titik bisa mencapai 2.500 ton per hari," jelas Rosan.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: KemenLH Sanksi Daerah yang Tak Taat Aturan Pengelolaan Sampah