Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosal P. Roeslani menyatakan bahwa sektor hilirisasi khususnya dari industri pertambangan menjadi penyumbang terbesar atas investasi yang ada di Indonesia.
"Kita lihat memang kontribusi dari mining industri ini kita ketahui bersama tadi juga sudah disampaikan sangat-sangat luar biasa, sangat-sangat besar. termasuk produk turunannya, hilirisasi," ungkap Rosan, Kamis (24/4/2025).
Tak tanggung-tanggung, Rosan menyatakan kontribusi investasi dari sektor hilirisasi menembus hingga 22%-23%. Kontribusi terbesar ini terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
Nah, untuk total investasi yang masuk pada kuartal I-2025 ini sudah pada level Rp 465,2 triliun dari target investasi yang mencapai Rp 1.905 triliun.
"Kemarin saya juga baru melaporkan ke Bapak Presiden (Prabowo Subianto), dalam kuartal pertama ini total investasi kita yang masuk ke Indonesia baik dalam maupun luar negeri kurang lebih nilainya Rp 465,2 triliun," tegas Rosan.
Adapun total investasi yang masuk di kuartal I-2025 senilai Rp 465,2 triliun itu naik 15,9% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Dalam investasi ini mereka berinvestasi di sektor-sektor lima besar, seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya. Smelter dan lainnya (14,5%), itu yang paling besar," kata Rosan di Kantor Presiden, Jakarta, dikutip Kamis (24/4/2025).
Kemudian, lanjutnya, dari sektor bidang transportasi gudang dan elektronik dengan porsi sebesar 14,3%, pertambangan 10,4%, jasa lainnya 8,8%, serta kawasan industri dan perkantoran 8,1%.
Dari pertumbuhan ini, Rosan menggambarkan bahwa investasi Indonesia berjalan baik, meski di tengah tensi geopolitik dan geoekonomi yang meningkat.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: RI Ketiban Durian Runtuh Rp587,84 Triliun, Ini Sumbernya
Next Article Prabowo Bidik Pertumbuhan Ekonomi 8%, RI Butuh Investasi Rp13.528 T