Bola.com, Phnom Penh - Gestur kecewa terlihat jelas dari raut muka pelatih Madura United, Angel Alfredo Vera. Skuad asuhannya baru saja dihabisi tiga gol tanpa balas jawara Kamboja, Svay Rieng.
Pertandingan leg pertama semifinal AFC Challenge League 2024/2025 di Stadion Marodok Techno, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (10/4/2025) malam WIB, sudah jadi milik tuan rumah sejak awal laga.
Dalam enam menit awal, Madura United yang terlalu percaya diri sudah kebobolan dua gol. Kesalahan individu membuat Breno Caetano (4') dan Bounphachan Bounkong (6')mudah meloloskan bola ke gawang Laskar Sapeh Kerrab.
Kebobolan cepat pada awal laga langsung mengubah ritme permainan Madura United. Alhasil, mereka terlihat gegabah mengalirkan bola, salah mengirimkan umpan hingga kehilangan beberapa peluang berharga.
"Kami bertemu dengan sebuah tim besar. Kami tidak dapat melakukannya. Mereka tim yang sangat intensif dan menemukan dua gol yang cepat," ucapnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kejar Defisit Gol
Tugas Madura United pada leg kedua yang berlangsung di Gelora Joko Samudro, Gresik (17/4/2025), dipastikan tak akan berjalan mudah.
Saat waktu mendekati masa injury time, Min Ratanak kembali menjebol gawang Miswar Saputra. Defisit tiga gol akan sulit dikejar sekalipun bermain di kandang sendiri pada pertemuan kedua.
"Kami harus mencoba selama 90 menit kedua dan berharap bisa mengupayakan hasil imbang. Dengan keberadaan fans, kami berharap untuk melakukan ini," jelas Vera.
Mirip Situasi Real Madrid
Kekalahan Madura United di Kamboja, sejatinya mirip situasi Real Madrid. Raksasa Spanyol itu secara mengejutkan dibantai Arsenal pada leg pertama perempat final Liga Champions di Stadion Emirates, 9 April 2025.
Declan Rice jadi kunci kemenangan The Gunners. Dua tendangan bebasnya membawa Tim Meriam London menang 3-0.
"Saya tidak bisa memberi pendapat tentang perasaan yang saya rasakan (tertinggal agregat 0-3). Karena kalau saya memberi pendapat, kami akan terlalu mendahului," pungkas Alfredo Vera.