Iran Kuasai Dokumen Rahasia Israel, Siap 'Telanjangi' Nuklir Musuhnya

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Intelijen Iran, Esmail Khatib, menyatakan bahwa Teheran telah memperoleh ribuan dokumen rahasia milik Israel yang mencakup informasi sensitif mengenai program nuklir, hubungan luar negeri, dan kapabilitas pertahanan negara tersebut. Pemerintah Iran bahkan mengumumkan rencananya untuk segera mempublikasikan dokumen-dokumen itu.

Sampai berita ini diturunkan, pemerintah Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai klaim Iran tersebut. Namun, pengumuman ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara dan di saat pengawasan internasional terhadap aktivitas nuklir Iran kembali menguat.

Dalam wawancaranya yang disiarkan oleh penyiar resmi Iran, Menteri Esmail Khatib menyebut bahwa jumlah dokumen yang diperoleh sangat besar hingga menyebut istilah "harta karun" . Ia mengeklaim, materi-materi tersebut telah dipindahkan secara rahasia ke lokasi aman di Iran dan akan diungkap ke publik dalam waktu dekat.

"Menyebutnya ribuan dokumen saja mungkin sebuah peremehan," kata Khatib, sebagaimana dikutip dari Newsweek, Selasa (10/6/2025). "Proses transfer membutuhkan metode rahasia dan periode keheningan media."

Media pemerintah Iran menyebut transfer dokumen ini sebagai bagian dari operasi intelijen besar dan kompleks, meski tidak merinci bagaimana dokumen-dokumen tersebut diperoleh atau apakah ada kaitannya dengan serangan siber terhadap fasilitas nuklir Israel pada 2023.

Klaim Iran ini juga menimbulkan spekulasi mengenai kaitannya dengan penangkapan sejumlah warga Israel baru-baru ini yang dituduh menjadi mata-mata bagi Teheran. Meski tidak ada hubungan resmi yang dikonfirmasi, banyak pihak menduga peristiwa ini saling terkait.

Tak lama setelah pengumuman dari Khatib, sebuah akun media sosial yang terkait erat dengan militer Iran mengunggah pesan dalam bahasa Ibrani: "Kami kini tahu semua rahasiamu." Pesan itu dipandang sebagai bagian dari kampanye psikologis terkoordinasi untuk menekan pemerintah Israel secara publik dan diplomatik.

Konflik antara Iran dan Israel bukan hal baru. Iran telah lama menuduh Israel sebagai dalang di balik pembunuhan para ilmuwan nuklirnya, sementara Israel menuding Teheran membekali milisi-milisi di kawasan Timur Tengah yang menyerang aset-aset Israel.

Pada tahun lalu, kedua negara terlibat saling serang terbatas setelah Israel menggempur konsulat Iran di Damaskus. Meski konflik skala besar dapat dihindari kala itu, hubungan kedua negara tetap berada dalam ketegangan tinggi.

Adapun klaim penguasaan dokumen rahasia Israel datang di saat yang sangat sensitif, ketika dunia internasional kembali menyoroti aktivitas nuklir Iran. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) baru-baru ini mengeluarkan laporan yang menuduh Iran melakukan aktivitas nuklir yang tidak dilaporkan.

Meskipun Iran bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan damai, Amerika Serikat terus mendesak pembatasan pengayaan uranium dan transparansi yang lebih besar. Negosiasi antara Washington dan Teheran sendiri tengah mengalami kebuntuan.

Iran menolak proposal terbaru AS karena tidak mencakup pencabutan sanksi-sebuah tuntutan utama dari Teheran-dan dijadwalkan untuk mengajukan kontra-proposal dalam waktu dekat.

Presiden AS Donald Trump bahkan turut memberikan peringatan, menyatakan bahwa "waktu hampir habis" bagi Iran untuk mencapai kesepakatan.

Trita Parsi, Wakil Presiden Eksekutif Quincy Institute for Responsible Statecraft dan pakar geopolitik Timur Tengah, mengatakan kepada Newsweek bahwa apa yang terjadi mencerminkan perang intelijen yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.

"Perang intelijen antara Israel dan Iran telah berlangsung lama," kata Parsi.

"Melihat penangkapan baru-baru ini di Israel, tampaknya Teheran berhasil merekrut sejumlah besar informan di Israel. Namun apakah dokumen yang diklaim Iran berasal dari para perekrutan itu dan apakah dokumen tersebut berisi informasi penting, masih harus dilihat."

Parsi juga menambahkan Iran mungkin berupaya menyoroti program senjata nuklir Israel yang tidak diumumkan ke publik. "Tapi berbeda dengan Iran, Israel bukan bagian dari Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), sehingga tidak secara hukum terikat untuk tidak membangun senjata nuklir."

Jika Iran benar-benar merilis dokumen rahasia Israel seperti yang dijanjikan, dampaknya bisa sangat luas. Potensi eskalasi diplomatik, reaksi militer dari Israel, hingga dampak terhadap negosiasi nuklir dengan Barat dapat terjadi secara simultan.

IAEA sendiri dijadwalkan akan mengeluarkan kecaman resmi terhadap Iran dalam waktu dekat atas pelanggaran program nuklirnya. Di sisi lain, Teheran tengah menyusun strategi lanjutan pasca penolakan proposal AS, memperkuat kesan bahwa kawasan kini berada di titik kritis dengan arah yang sulit diprediksi.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dokumen Bocor! Rencana Senjata Nuklir Rusia Terungkap Jelas

Next Article Perang Baru Arab Bakal Pecah, Israel Bersiap Hantam Negara Ini

Read Entire Article
| | | |