Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tujuh orang tewas dan 69 orang terluka setelah dua jembatan meledak di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina. Insiden ini terjadi menjelang perundingan damai untuk mengakhiri perang tiga tahun Moskow-Kyiv.
Laporan Reuters, dikutip Minggu (1/6/2025), menyebut sebuah jembatan jalan raya di atas rel kereta api di wilayah Bryansk diledakkan pada Sabtu malam pukul 10:50 waktu setempat. Penyelidik Rusia menyebut ledakan terjadi tepat saat kereta penumpang yang membawa 388 penumpang ke Moskow lewat di bawahnya.
"Jembatan itu meledak saat kereta Klimovo-Moskow lewat dengan 388 penumpang di dalamnya," kata Alexander Bogomaz, gubernur wilayah itu, kepada televisi Rusia.
Hanya empat jam kemudian, sebuah jembatan kereta api di atas jalan raya diledakkan di wilayah Kursk yang berdekatan, menghujani jalan dengan bagian-bagian kereta barang, menurut temuan para penyelidik.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan serius, mengaitkan insiden tersebut dan mengatakan secara eksplisit bahwa kedua jembatan tersebut diledakkan.
Di wilayah Bryansk, gambar dan video di media sosial memperlihatkan penumpang berusaha keluar dari gerbong yang hancur dalam kegelapan. Sebagian kereta penumpang terlihat hancur di bawah jembatan jalan yang runtuh dan gerbong yang rusak tergeletak di samping rel.
Wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina telah menjadi sasaran serangan Ukraina yang sering terjadi sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Kedua belah pihak menuduh pihak lain menargetkan warga sipil, tetapi keduanya membantah tuduhan tersebut.
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina mengenai insiden tersebut, yang terjadi hanya sehari sebelum Amerika Serikat (AS) ingin Rusia dan Ukraina duduk untuk melakukan pembicaraan langsung di Istanbul guna membahas kemungkinan berakhirnya perang yang telah menewaskan dan melukai sedikitnya 1,2 juta orang.
Badan intelijen militer Ukraina, HUR, mengatakan pada Minggu bahwa sebuah ledakan telah menggagalkan kereta militer Rusia yang mengangkut truk kargo dan bahan bakar di dekat pemukiman Yakymivka, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina yang dikuasai Rusia.
Badan tersebut tidak mengklaim bertanggung jawab atau mengaitkan ledakan tersebut dengan siapa pun, meskipun Ukraina sebelumnya telah mengklaim serangkaian serangan jauh ke dalam wilayah Rusia.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: