Kapal Perang Rusia-China Bersatu, Wara-wiri Dekati Sekutu Utama AS

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam beberapa hari terakhir, Jepang mendeteksi armada Angkatan Laut Rusia dan China beroperasi di dekat wilayahnya. Hal ini terjadi ketika negara tersebut sedang mengadakan latihan perang dengan Amerika Serikat yang menampilkan senjata antikapal.

Staf Gabungan Kementerian Pertahanan Jepang melaporkan pada hari Selasa bahwa sebuah kapal pengumpul intelijen angkatan laut Rusia, yang diidentifikasi sebagai Kurily dengan nomor lambungnya, telah berlayar di sepanjang pantai timur Honshu-salah satu dari empat pulau utama Jepang-sejak awal bulan ini.

Kapal tersebut mencapai Samudra Pasifik melalui Selat Tsugaru di utara Honshu setelah meninggalkan Timur Jauh Rusia, menurut peta yang disediakan oleh pihak berwenang Jepang. Kapal itu terus bergerak ke selatan dan tiba di dekat pulau-pulau terpencil di barat daya Jepang minggu lalu.

Antara hari Sabtu dan Senin, Kurily berlayar di selatan Pulau Okinawa Jepang saat meninggalkan Laut Filipina, bagian dari Pasifik Barat, menuju Laut China Timur. Jepang telah mengerahkan kapal dan pesawat untuk memantau dan mengumpulkan intelijen tentang kapal Rusia tersebut.

Sementara itu, empat kapal angkatan laut China terdeteksi beroperasi di dekat pulau-pulau barat daya Jepang saat mereka melewati Selat Miyako, antara Pulau Miyako dan Okinawa, yang merupakan pintu gerbang utama untuk pengerahan angkatan laut China di luar Rantai Pulau Pertama.

Menurut nomor lambungnya, dua dari kapal China tersebut adalah kapal perusak CNS Suzhou dan CNS Dazhou. Mereka meninggalkan Laut China Timur menuju Laut Filipina melalui Selat Miyako pada hari Sabtu, tetapi Dazhou kembali ke Laut China Timur pada hari Selasa.

"Militer Rusia terus melakukan kegiatan militer aktif di sekitar Jepang dan wilayah sekitarnya, menunjukkan kecenderungannya untuk mengerahkan peralatan militer terbaru di Timur Jauh," tulis dokumen Pertahanan Jepang yang dikutip Newsweek, (17/9/2025).

"Aktivitas militer Rusia di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Jepang, ditambah dengan kemitraan strategisnya dengan China, menimbulkan kekhawatiran keamanan yang kuat."

Jepang adalah bagian dari Rantai Pulau Pertama dan Kedua, dua garis pertahanan utara-selatan di Pasifik Barat, di bawah strategi penahanan Amerika. Tokyo bertujuan untuk memproyeksikan kekuatan militer untuk mencegah dan mempertahankan diri dari potensi agresi oleh musuh-musuh AS.

Pasukan Amerika dan Jepang bahkan saat ini sedang melakukan Latihan Resolute Dragon 25 di seluruh Jepang, di mana mereka mendemonstrasikan kemampuan menenggelamkan kapal, termasuk sistem rudal Typhon AS dan sistem rudal permukaan-ke-kapal Tipe 12 Jepang.

Di sisi lain, Rusia dan China telah memperdalam hubungan militer di bawah apa yang disebut "kemitraan tanpa batas" melalui latihan dan patroli angkatan laut bersama di dekat Jepang. Angkatan laut kedua negara sering menggunakan selat internasional di lepas pantai Jepang untuk pengerahan ke Pasifik yang lebih luas.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Awas Jepang Ngamuk ke China, Xi Jinping Turunkan 2 Kapal Perang

Read Entire Article
| | | |